Lagu ini merespons sebuah keadaan saat seseorang sudah berusaha menggapai tujuan, namun tak kunjung mendapatkan apa yang ia harapkan. Sudah melakukan yang menurutnya benar, justru tujuan tersebut berbalik menjauh.
"Kami menggambarkan hal tersebut seperti dalamnya lautan yang tak tahu di mana dasarnya," ungkap Mery Celeste, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima era.id.
"Kami membungkus Deep Sea dengan aransmen yang lebih terang dibandingkan lagu-lagu pada EP sebelumnya. Komposisi dalam lagu ini cukup sederhana, yakni dengan menonjolkan suara ritmik gitar yang catchy juga ketukan drum yang penuh repetisi," kata mereka.
Dengan waktu yang cukup singkat, sekitar satu pekan, lirik lagu ini tercipta hasil dari perpaduan dari sudut pandang pemikiran Intan (vokal/gitar ritem) dan Ahong (vokal). Sementara untuk rangkaian frekuensi nada diolah oleh gitaris utama mereka, Rasyid.
Proses produksi sempat dilakukan dilakukan di DeepShite Records pada Juni kemarin. Tapi karena ada beberapa kendala, mereka akhirnya pindah ke Bens Studio (Bogor) lewat bantuan Sany sebagai eksekutor proses rekaman, mixing dan mastering.
Nama Mery Celeste diambil dari nama kapal dua tiang jenis pengangkut kargo yang dikenal hilang dan ditemukan di samudera atlantik. Memiliki makna, pendengar akan hanyut terombang-ambing kenikmatan musik yang mereka bawakan.
Band ini meluncurkan single perdana pada 2015 yang berjudul Orange. Di dalam setiap karyanya, Mery Celeste membawakan pesan agar para musisi bekerja dengan ikhlas dalam menghibur dan menghasilkan karya.
Baca Juga : Pamit Mundur, Shore Gelar Penampilan Terakhir