Keberadaan laboratorium rahasia ini dibongkar oleh Bloomberg dalam artikelnya bertajuk "Inside Huawei's Secret HQ, China Is Shaping the Future". Seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/12/2018), markas rahasia itu dinamai "White House" atau Gedung Putih, merujuk pada kantornya Presiden AS.
Bukan tanpa alasan nama itu dipilih. Apa yang sedang dikerjakan Huawei ini untuk memenuhi permintaan pemerintah China yang ingin industri mandiri dan tidak bergantung pada semikonduktor dan perangkat lunak dari Amerika Serikat.
Huawei selama dua tahun belakangan ini membentuk unit semikonduktor untuk memperbaiki cloud dan AI. Misalnya untuk pengenal gambar dan asisten suara. HiSilicon, unit desain chip Huawei, telah berdiri sejak 2004. Spesialisasi mereka membuat chip yang dapat dikustomisasi untuk menangani algoritme rumit di perangkat keras.
'White House' jarang dikunjungi orang, tidak seperti ruang pameran yang memajang contoh penggunaan hasil teknologi yang dikembangkan di ruang rahasia itu. Kampus Huawei di Shenzen memiliki ruang pameran bernama "vertical industries exhibition hall" yang berisi replika bank, toko dan jalan di kota ketika memakai teknologi buatan mereka, dikutip Jumat.
Ruangan tersebut terbuka untuk pengunjung, di sana akan terlihat bagaimana jika perusahaan maupun pemerintahan menggunakan cloud dan AI buatan Huawei untuk mengumpulkan data, mendongkrak penjualan hingga membentuk kehidupan di kota.
Analis dari Northland Capital Market, Gus Richard menyebut Huawei sebagai "ikon kebangkitan kekuatan industri China". Penangkapan Meng Wanzhou tidak akan memperlambat ambisi mereka, justru akan mempercepat "silicon curtain", saat AS dan China tidak lagi menyediakan chip untuk satu sama lain.