Berbeda dari robot serupa yang pernah ada, melalui proyek Gundam Global Challenge (GGC) mereka menciptakan robot Gundam setinggi gedung enam tingkat itu bisa bergerak melalui implementasi teknologi machine learning dan artificial intelligence (AI).
Salah satu pimpinan proyek, yang merupakan ilmuwan asal Indonesia, Prof Pitoyo Hartono mengakui bukan perkara mudah merealisasikan robot ini.
"18 meter itu lumayan besar. Karena ini robot dia punya volume, proporsinya seperti manusia. Kalau tingginya 10 kali lipat, lebarnya juga 10 kali lipat, ketebalannya juga 10 kali lipat. Jadi volumenya 1.000 kali manusia," ujar dia dalam acara yang digelar Nodeflux bertajuk "Mechamorphosis: AI Brings Gundam to Life" di Jakarta, seperti dikutip Antara, Senin malam (25/3).
Pitoyo dan tim harus membuat robot itu bergerak dan hal ini mempertimbangkan sejumlah aspek, salah satunya momen inersia atau kekuatan sebuah objek mengubah rotasinya.
-
Lifestyle10 Sep 2020 20:02
Kenapa Ariel "Noah" Suka Koleksi Robot Gundam?
-
Afair23 Nov 2018 18:42
Hottest Issue Malam, Jumat 23 November 2018
-
Lounge23 Nov 2018 08:46
Ahli Robotika Indonesia Ikut Terlibat Bikin Gundam