Kagumi The Dirt, Slash Tak Minat Bikin Biopik GN'R

| 10 Apr 2019 08:29
Kagumi <i>The Dirt</i>, Slash Tak Minat Bikin Biopik GN'R
Kagumi The Dirt, Slash Tak Minat Bikin Biopik GN'R
Los Angeles, era.id - Slash mengaku kagum dan sangat menikmati film biopik Motley Crue yang ditayangkan Netflix, The Dirt. Hal itu diungkapkan gitaris Guns N' Roses dalam sebuah wawancara dengan Radio Chile, Futuro 88.9 FM baru-baru ini.

"Saya pikir film Motley (Crue) itu hebat, karena saya baru saja menontonnya beberapa hari yang lalu," kata Slash. Dinukil dari Blabbermouth, Selasa (9/4/2019).

"Itu benar-benar membawa saya kembali ke masa-masa awal pada tahun 80-an dan sepanjang karier mereka, karena saya hanya mengingat semua yang terjadi saat itu. Dan kemudian memberi saya wawasan tentang detail internal yang tidak saya sadari. Tapi saya pikir itu bagus."

Terlepas dari kenyataan bahwa ia memuji The Dirt, Slash--yang memulai perusahaan produksi filmnya sendiri hampir satu dekade yang lalu--mengatakan dirinya tidak tertarik untuk membuat film biopik GN'R. 

"Saya tidak akan mau membuat film Guns (N' Roses) seperti itu," katanya. "Saya tidak bisa membayangkan mencoba menemukan seseorang untuk bermain (film dan memerankan kami). Kelihatannya itu bahkan tidak mungkin."

Skenario yang lebih mungkin adalah sebuah film dokumenter yang menampilkan potret puncak kesuksesan GN"R lebih dari dua setengah dekade yang lalu. 

"Saya pikir kami memiliki banyak rekaman konser dari tahun 90-an seperti rekaman 24-7 dari 1991 hingga 1994, setiap hari di jalanan dengan Guns N' Roses," kata Slash. "Dan itu sudah bertahun-tahun tersimpan di lemari besi. Dan saya ingin rekaman-rekaman tersebut diedit pada suatu saat dan dipublikasikan. Jadi kita akan lihat apakah itu akan terjadi."

Komentar terbaru Slash ini sekaligus menggemakan apa yang dia katakan beberapa tahun lalu kepada Belfast Telegraph. Saat itu dia bilang tidak ingin melihat sebuah film biopik Guns N' Roses.

"Sangat jarang di mana kamu melihat aktor memerankan musisi live. Saya tidak berpikir rock and roll diterjemahkan ke dalam film, saya tidak berpikir mereka (para aktor) benar-benar mendapatkan getaran rasa (menjadi musisi rock and roll) yang sebenarnya."

Sementara itu, pada April 2012, mantan drummer Guns N' Roses Matt Sorum mengungkapkan, dirinya sedang berdiskusi untuk sebuah kemungkinan film biopik tentang GNR'. Dia berkata: "Saya sudah bicara tentang melakukan skenario, dan itu sebenarnya sesuatu yang saya bicarakan dengan beberapa orang yang cukup ternama."

Sorum menambahkan, film ini akan memiliki energi yang berbeda dengan kebanyakan biopik rock masa lalu, dengan mengatakan: "Jika kamu melihat film rock and roll, mereka tidak pernah melakukannya dengan benar ... Jika ada film tentang GN'R, hal tentang GN'R yang berbeda dari semua band rock keren di Hollywood adalah bahwa band ini kotor dan punk rock dan nyata.

 

Perbedaan Biopik dan Dokumenter

Menurut Wikipedia, biopik atau biopic--dicomot dari kata biographical film--merupakan film yang diambil dari kisah nonfiksi tentang kehidupan seseorang atau sekumpulan manusia yang berdasarkan sejarah. Untuk itu, nama asli tokoh sentral kerap digunakan dalam film-film semacam ini.

Karena tokoh yang digambarkan adalah orang-orang nyata, yang tindakan dan karakteristiknya diketahui oleh publik (atau setidaknya didokumentasikan secara historis), maka aktor dan aktris yang bermain dalam sebuah film biopik tentunya dituntut bermain sangat maksimal.

Ben Kingsley, Johnny Depp, Jim Carrey, dan Jamie Foxx mendapatkan penghormatan sebagai aktor dramatis setelah membintangi film biopik: Ben Kingsley sebagai Mahatma Gandhi dalam Gandhi (1982), Depp sebagai Ed Wood dalam Ed Wood (1994), Carrey sebagai Andy Kaufman dalam Man on the Moon (1999), Foxx sebagai Ray Charles dalam Ray (2004), dan Eddie Redmayne sebagai Stephen Hawking dalam The Theory of Everything (2014).

 

Sementara itu, film dokumenter adalah film nonfiksi yang dimaksudkan untuk mendokumentasikan beberapa aspek realitas, terutama untuk tujuan pengajaran, pendidikan, atau mempertahankan catatan sejarah. 

Dokumenter telah digambarkan sebagai "praktik pembuatan film, tradisi sinematik, dan cara penerimaan penonton" yang terus berkembang dan tanpa batas yang jelas. 

Film dokumenter pada awalnya disebut film 'aktualitas' dan panjangnya hanya satu menit atau kurang. Seiring berjalannya waktu, film dokumenter berkembang menjadi lebih panjang dan memasukkan lebih banyak kategori, seperti pendidikan, pengamatan, dan bahkan dokumentasi. 

 

Dokumenter juga bersifat mendidik dan sering digunakan di sekolah untuk mengajarkan berbagai prinsip. Platform media sosial seperti YouTube, telah memungkinkan film dokumenter untuk meningkatkan cara bagaiman film jenis ini didistribusikan dan mampu mendidik serta memperluas jangkauan orang-orang yang menerima informasi.

Hanya saja, film dokumenter cenderung kering dan kaku. Berbeda dengan biopik yang diguyuri berbagai bumbu supaya dramatis seperti halnya biopik Freddie Mercury dan Queen, Bohemian Rhapsody, dan biopik Motley Crue, The Dirt.

 

 

Rekomendasi