Tantang Arsenal, Sarri Keluhkan Jadwal Padat Chelsea

| 10 May 2019 13:35
Tantang Arsenal, Sarri Keluhkan Jadwal Padat Chelsea
Maurizio Sarri (Foto: Twitter @EuropaLeague)
London, era.id - Meski Chelsea berhasil lolos ke final Liga Europa dengan mengalahkan Eintracht Frankfurt melalui adu penalti 4-3 (1-1), Jumat (10/5/2019) dini hari WIB, pelatih Maurizio Sarri ternyata tidak cukup bahagia. Lho, mengapa?

Sebelum menghadapi rival London Arsenal di partai puncak final 'Liga Malam Jumat', The Blues ternyata harus menjalani laga persahabatan di Amerika Serikat. Inilah alasannya.

Sarri akan menghadapi The Gunners di Baku pada 29 Mei di mana sebelumnya harus menjalani pertandingan terakhir Liga Premier melawan Leicester City pada Minggu besok dan pertandingan persahabatan 15 Mei melawan tim MLS New England Revolution di Massachusetts.

Ini adalah situasi yang membuat frustasi Sarri setelah menjalani musim yang melelahkan.

"Ini akan sangat sulit untuk hari Minggu (melawan Leicester). Tetapi kita perlu mempertimbangkan bahwa pertandingan terbaik kami, menurut pendapat saya, ada di sini di Stamford Bridge melawan Tottenham, tiga hari setelah 120 menit di final Piala Liga melawan Manchester City," kata dia.

"Tentu saja, sekarang ini lebih sulit, saya pikir. Kami memainkan 61 pertandingan, jadi sangat sulit. Kami perlu istirahat, tentu saja. Sayangnya, kami harus pergi ke AS untuk memainkan pertandingan. Dan kemudian, kami harus, setelah AS, 10 hari untuk mempersiapkan pertandingan terakhir (melawan Arsenal)," sambung dia.

 

Supaya kamu tahu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Piala Eropa/Liga Champions dan Piala UEFA/Liga Eropa akan menampilkan empat tim dari negara yang sama - Inggris.

Raksasa Liga Premier Liverpool dan Tottenham akan memperebutkan trofi Liga Champions di Madrid pada 1 Juni, sementara Chelsea dan Arsenal akan melakukan pertempuran di ajang Liga Eropa.

"Di sini levelnya sangat tinggi. Sangat tinggi," kata Sarri - di musim pertamanya di Chelsea -. "Jika kamu berpikir untuk mencapai final Piala Liga, kami harus bermain melawan Liverpool, melawan Tottenham finalis Liga Champions, maka kami bermain melawan tim terbaik di Eropa di final, Manchester City."

"Jadi, kamu dapat memahami level di sini sangat tinggi. Saat ini, Liga Premier adalah kejuaraan terbaik di Eropa dan, sebagai konsekuensinya, di dunia. Tidak mudah bagi tim Inggris untuk tiba di bulan lalu dalam kondisi yang sangat baik, secara fisik, karena di sini kami bermain lebih banyak daripada di negara lain," sambung dia.

"Kami memainkan pertandingan ke-61 hari ini (melawan Frankfurt). Di Italia kamu bisa bermain 50/52 pertandingan, tapi itu perbedaan besar. Perbedaan 10 pertandingan adalah perbedaan besar. Dua setengah bulan tanpa latihan, jadi perbedaan besar," pungkas mantan pelatih Napoli.  

Rekomendasi