Kontroversi Saudi: Suruh Perempuan Tutup Aurat, Tapi Undang Nicki Minaj

| 04 Jul 2019 15:13
Kontroversi Saudi: Suruh Perempuan Tutup Aurat, Tapi Undang Nicki Minaj
Nicki Minaj (Instagram/nickiminaj)
Jakarta, era.id - Nicki Minaj dijadwalkan tampil di Arab Saudi. Nicki akan melanjutkan hegemoni dunia hiburan di Saudi, setelah negara itu menghentikan puluhan tahun larangan dan pembatasan dunia hiburan. Kontroversi meliputi rencana ini. Pemerintah Saudi dinilai munafik karena sebelumnya menerapkan kewajiban mengenakan jubah sederhana bagi perempuan Saudi yang hendak menonton konser.

Rencana kedatangan Nicki disambut reaksi beragam di media sosial. Ada suka cita, meski sebagian besar bernada kritik dan kekecewaan. Kritiknya hampir senada, yakni mempertanyakan, bagaimana bisa pemerintah mengizinkan penampilan Nicki yang sarat kontroversi itu, sementara mereka meminta perempuan Saudi untuk menutup wajah dan rambutnya.

Dalam sebuah video tak senonoh yang viral --ditonton lebih dari 37.000 kali-- di Twitter, seorang perempuan Saudi mengkritik keras. "Dia (Nicki) akan pergi dan mengguncang pantatnya. Dan semua lagunya tidak senonoh, dan tentang seks, dan pantat gemetar, dan kemudian Anda (pemerintah) menyuruh saya mengenakan abaya ... Apa-apaan ini?!," kata perempuan dalam video itu.

 

Nicki memang dikenal dengan berbagai aksi vulgarnya. Dalam klip video Anaconda yang ikonik, Nicki bahkan mengekspose habis-habisan bokongnya. Lirik-lirik dalam lagu Nicki juga dikenal vulgar. Ia kerap menyisipkan kata-kata kotor di dalam liriknya. Nicki juga kerap mengangkat tema-tema seputar seks dan sisi-sisi sensual lain di dalam liriknya.

Di Saudi, Nicki diproyeksikan sebagai penampil utama dalam Jeddah World Fest yang digelar 18 Juli 2019 mendatang. Festival tersebut akan digelar dalam koridor hukum Saudi terkait larangan alkohol dan obat-obatan. Festival yang digelar di King Abdullah Sports ini akan terbuka untuk orang-orang berusia 16 tahun ke atas.

Dikutip stereogum, seorang penyelenggara menjelaskan, festival ini akan disiarkan secara global melalui kamera MTV. Selain Nicki, Jeddah World Fest juga akan mengundang penyanyi Inggris, Liam Payne dan DJ asal Amerika Serikat (Amrik), Steve Aoki. Saudi bahkan menjanjikan visa elektronik supercepat untuk para pengunjung internasional yang berminat hadir.

Dalam beberapa bulan terakhir sejak larangan dan pembatasan hiburan dihentikan, Saudi telah menggelar sejumlah konser dengan penampil-penampil memukau. Sebut saja, Mariah Carey, Enrique Iglesias, Sean Paul, DJ David Guetta dan Tiesto, hingga Black Eyed Peas. Konser-konser ini jadi gambaran revolusi besar yang dilakukan kerajaan terhadap dunia hiburan di Saudi.

Secara umum, pemerintah Saudi memang telah membebaskan perempuannya dari kewajiban mengenakan hijab. Kebijakan itu diambil sebagai langkah mewujudkan visi 2030 yang dicanangkan Muhammad bin Salman. Dalam visinya, Sang Putra Mahkota ingin Saudi menjadi pusat dunia Arab dan Islam. Saudi juga ingin menjadi kekuatan investasi dunia sekaligus jembatan yang menghubungkan tiga benua, yaitu Asia, Afrika dan Eropa.

Selain kebijakan soal kebebasan hijab, Saudi juga membuka diri terhadap dunia hiburan, termasuk menyelenggarakan konser-konser internasional. Namun, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi para pengunjung konser. Di antaranya, menempati area terpisah antara laki-laki dan perempuan. Serta, larangan berswafoto, berjoget, hingga mewajibkan mereka mengenakan jubah tertutup atau biasa juga disebut abaya, khusus kaum hawa.

Rekomendasi