Marvel Ciptakan Superhero Asia, Indonesia Diabaikan

| 18 Jan 2018 18:30
Marvel Ciptakan Superhero Asia, Indonesia Diabaikan
Ant Man. (marvel.com)
Jakarta, era.id - Aksi baku pukul dari kisah komik Marvel akan dihiasai pahlawan super berlatar belakang Asia. Bukan figuran, Marvel bakal melahirkan superhero berasal dan berbudaya Asia menjadi bintang utama dalam kisah fiksi komik mereka.

Tak tanggung-tanggung, perusahaan berbasis di New York, AS tersebut akan melahirkan dua karakter superhero Asia, yaitu Sword Master dan Aero. Keduanya akan berjibaku melawan musuh, dalam cerita yang memungkinkan bersama Spider-Man, Captain America, Iron Man atau Deadpool.

Untuk memuluskan rencananya, Marvel telah mengambil ancang-ancang. Mereka menarik sejumlah seniman ilustrator komik asal Asia. Demi mendalami budaya timur, penulis naskah komik Asia juga ditarik bekerja sama. 

Menurut informasi The New York Times, para pekerja kreatif perancang superhero Asia itu bersumber dari Filipina

"Kami telah membuat langkah besar. Kami mencoba untuk mempekerjakan lebih banyak pencipta, penulis, dan seniman Asia untuk membawa budaya mereka ke komik Marvel," kata Editor in Chief Marvel Comics, C.B. Cebulski kepada Straitstimes.

Diketahui, C.B. Cebulski memang telah dua tahun tinggal di Asia. Di perantauan, dia meyakini pasar Asia yang besar bagi Marvel belum terwakili dengan tokoh superhero Asia. Stigma itu, kata Cebulski, akan diubahnya. 

"Kami ingin memiliki cerita yang mencerminkan setiap budaya," lanjutnya.

Namun sayang, sorotan mata wakil presiden Marvel itu kurang tajam. Pantauannya hanya sebatas mata kuda. Padahal, selain di Filiphina, sejumlah komikus Asia Tenggara lainnya telah mendunia. 

Contohnya di Indonesia, deretan ilustrator, inker atau desain cover komik telah dikenal di kancah internasional. Sejumlah komikus Indonesia itu juga telah berpengalaman membuat ilustrasi superhero Marvel, atau raksasa komik lainnya DC Comics.

Salah satunya Alti Formansyah. Perempuan berkebangsaaan Indonesia ini merupakan sosok di balik kisah komik X-Men. Terutama seri X-Men 92. Dia diganjar banyak pujian setelah seri X-Men 92 dirilis 2015-2016 lalu. Alti dianggap mampu menghadirkan nostalgia kisah komik yang pertama kali muncul pada 90an tersebut. 

Selain Alti, ada Ario Anindito. Alumni Universitas Katolik Parahyangan itu mampu menghidupkan karakter Wolverines di seri komik Wolverines tahun 2014. Keahliannya sebagai penciller juga terbukti dalam ilustrasi komik Venom: Space Knight dan Agent of Shield. Terakhir, pada 2016 lalu, Ario mendapat kepercayaan menggarap komik Hyperion.

Meski baru sebatas omongan saja, terkait ilustrator komik asal Filipina untuk menggarap komik superhero Asia, ada baiknya Cebulski melihat sumber daya negara Asia Tenggara lainnya.

Tags :
Rekomendasi