Pada sebagian besar kasus kanker payudara, sekitar 75% hingga 90%, dapat dicegah dengan membatasi makanan olahan, mendapatkan sinar matahari alami, dan lebih banyak mengonsumsi makanan sehat. Alasan mengapa faktor makanan itu penting karena kanker adalah penyakit metabolisme.
Seperti dikutip dari Medical Daily, risiko terkena kanker berkurang secara signifikan oleh metabolisme mitokondria yang tepat. Hal ini mengacu pada kemampuan sel untuk mengubah makanan menjadi energi.
Vitamin D, menjadi nutrisi penting yang dibutuhkan untuk berbagai proses metabolisme tubuh. Paparan sinar matahari juga dapat mengaktifkan respirasi mitokondria dan meremajakan sel, sehingga secara langsung berdampak pada risiko kanker. Suplemen vitamin D3 direkomendasikan untuk orang-orang yang kekurangan paparan sinar matahari.
Sebuah studi yang dilakukan percobaan pada hewan menemukan, bahwa tikus lebih cenderung berisiko terkena kanker payudara jika mereka kekurangan vitamin D. Peningkatan kadar vitamin D dapat dilakukan dengan paparan langsung sinar matahari sebanyak 15 menit selama tiga kali dalam seminggu. Selain itu, ada beberapa sumber makanan vitamin D seperti minyak hati ikan kod, susu, yogurt, salmon, dan makarel.
Untuk menentukan jumlah suplemen vitamin D3 yang perlu dikonsumsi, harus terlebih dahulu memeriksa kadar serum vitamin D melalui tes darah sederhana. Parameter yang menunjukkan vitamin D itu dalam dosis cukup terletak antara 40 hingga 60 ng/mL. Penelitian sebelumnya telah mengindikasikan bahwa jika kadar serum seseorang berada di angka 40 ng/mL maka risiko kanker akan berkurang sekitar 67% dibandingkan dengan orang dengan kadar serum vitamin D-nya 20 ng/mL atau kurang.