Kontroversi Desainer Indonesia Sulap Tulang Manusia Jadi Gagang Tas

| 14 Apr 2020 15:05
Kontroversi Desainer Indonesia Sulap Tulang Manusia Jadi Gagang Tas
Arnold Putra (Instagram)
Jakarta, era.id - Desainer asal Indonesia Arnold Putra bikin heboh jagat mode dunia dengan membuat desain tas tangan yang terbuat dari lidah buaya albino dan tulang punggung manusia sebagai gagang tas. Tas yang dirilis pada tahun September 2016 lalu ini dibanderol seharga 5.000 dolar atau Rp78,5 juta.

Seperti dikutip dari Insider, Selasa (14/4/2020), tas rancangan yang telah diunggah beberapa tahun silam itu belum mendapat perhatian dunia fesyen. Namun, sejak pertengahan Maret 2020 lalu seorang bernama Maxim mengunggah postingan Arnold di akun Twitternya.

Setelah itu, barulah tas tangan milik Arnold Putra viral dan diperbincangan masyarakat dunia. Para ahli tulang membenarkan tas tangan buatan Arnold dibuat dari tulang punggung manusia asli. 

Arnold Putra (Instagram)

Asal muasal tulang belakang manusia yang dipakai pria yang menetap di Los Angeles, Amerika itu terkuak. Ia mendapatkan tulang belakang anak yang menderita osteoporosis itu dari Kanada. 

"Tulang punggung manusia ini didapatkan dari tempat medis di Kanada. Dibutuhkan perjanjian dengan sebuah perusahaan berlisensi untuk membelinya," kata Arnold Putra lewat pesan singkat.

Jual beli tulang dan organ tubuh manusia dianggap legal dan itu sudah banyak terjadi sejumlah negara, salah satunya Amerika Serikat.

Soal tas tangan karyanya yang kontroversial itu, ia mengaku tas berbentuk basket itu belum selesai dibuat. Masih dibutuhkan beberapa kali uji coba, agar lidah buaya sebagai bahan tas tersebut bisa mendapatkan tekstur yang lebih kenyal dan empuk.

"Belum sampai finishing, saya butuh beberapa waktu lagi untuk menyempurnakannya," ucapnya.

Sementara itu, pendiri dan ketua Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma menganggap jika penggunaan organ tubuh manusia dalam karya fesyen sebagai tindakan yang kurang etis.

"Tapi saya kurang setuju juga kalau itu benar, itu kemanusiaannya enggak ada, itu keji," katanya seperti dikutip dari Antara.

Secara estetika, karya Arnold dinilai Ali cukup orisinal. Hanya saja, apakah tas tersebut merupakan asli buatannya atau tidak belum bisa dibuktikan, apalagi tempat asalnya tidak diketahui.

"Lumayan orisinal kayak Rick Owen lah tapi kalau Rick Owen based-nya jelas kalau ini kayak suatu kebetulan. Saya tidak yakin apa benar-benar dia yang buat atau bagaimana. Karena kalau aku lihat belum ketahuan based-nya dari mana ini anak," ucap Ali.

Selain itu, nama Arnold Putra juga masih asing sebagai seorang perancang busana di Indonesia.

"Aku selidiki backgroundnya di Instagram pribadi dia traveler, kalau yang Instagram officialnya itu baru banget, dia juga nge-post nya baru beberapa produk dan produknya juga enggak nyambung atau enggak satu konsep atau kurang matang," ujar Ali.

Tags : lifestyle
Rekomendasi