Efek Samping Klorokuin untuk Obat Korona

| 17 Apr 2020 09:23
Efek Samping Klorokuin untuk Obat Korona
Klorokuin (Dok. Setkab)
Jakarta, era.id - Obat malaria yang diklaim ampuh dalam menyembuhkan virus korona baru ternyata memiliki efek samping. 

Rita Wilson, istri dari aktor Hollywood, Tom Hanks bercerita saat dia diberikan klorokuin atau chloroquine setelah dia dan suaminya Tom Hanks dinyatakan positif terjangkit COVID-19 saat berada di Australia bulan lalu. 

Pengobatan obat malaria itu mungkin tidak membantunya mengalahkan virus, tetapi malah memberinya efek samping yang ekstrem.

Wilson merasakan mual, vertigo dan otot-ototnya melemah setelah setelah mengonsumsinya.

"Kita harus sangat mempertimbangkan obat ini. Kami tidak tahu apakah ini aman dalam kasus COVID-19," kata wanita berusia 63 tahun itu, seperti dikutip dari NYpost, Jumat (17/4/2020).

 

Wilson dan Hanks adalah aktor Hollywood pertama yang mengumumkan bahwa mereka dinyatakan positif mengidap virus korona. Namun setelah mengumumkan mereka sembuh, keduanya kembali ke Amerika Serikat.

Sejak pulih, keduanya telah menyumbangkan darah untuk keperluan penelitian vaksin melawan COVID-19.

Sebelum, Wilson dan Tom, seorang pria di Arizona, Amerika Serikat, meninggal dunia dan istrinya dalam kondisi kritis setelah mereka mengonsumsi klorokuin pada pertengahan Maret lalu.

Pasangan suami istri berusia sekitar 60 tahun itu, mengalami sesak nafas setelah menenggak obat nivaquine yang mengandung klorokuin dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Banner di Phoenix, Arizona. Namun tak dijelaskan lebih lanjut apakah keduanya adalah pasien COVID-19 atau bukan.

Sekelompok dokter di Wuhan, China menyebut obat yang biasa disebut Pil Kina ini yang paling efektif dalam mengobati pasien korona dengan gejala berat. Meski begitu, pengujian atas klorokuin masih diperlukan sebelum obat ini benar-benar diklaim bisa menyembuhkan korona.

Hingga saat ini belum ada vaksin atau obat dari penyakit yang sangat menular ini, tetapi para peneliti sedang meneliti beberapa zat secara eksperimental. Sebagian besar pasien hanya dapat menerima perawatan suportif tanpa memberikan obat tertentu.

"Mengingat ketidakpastian di sekitar COVID-19, kami memahami bahwa orang berusaha menemukan cara baru untuk mencegah atau mengobati virus ini, tetapi mengobati sendiri bukanlah cara untuk melakukannya," kata Direktur Medis Departemen Obat-Obatan Amerika, Dr Daniel Brooks.

Tags : obat korona
Rekomendasi