Chanel, Revlon, dan L'Oreal Tak Akan Pakai Talek Lagi, Ini Alasannya

| 12 Jun 2020 11:55
Chanel, Revlon, dan L'Oreal Tak Akan Pakai Talek Lagi, Ini Alasannya
Bedak talek (Foto: Shutterstock)
Jakarta, era.id - Tiga merek kosmetik terbesar, Chanel, Revlon, dan L'Oreal telah mengambil keputusan untuk tidak menggunakan bahan talek (talc) dalam produknya. Keputusan ini diambil lantaran kekhawatiran masyarakat akan kajian bahan talek dapat menyebabkan kanker.

Dikutip dari Reuters pada Jumat (12/6/2020), merek kosmetik mewah Chanel telah menghilangkan talek dari produk bedak tabur dan juga bedak badan (body powder) karena banyak persepsi negatif dalam kandungan bahannya terutama mineral.

Revlon tak akan memakai bedak talek lagi dari produknya dan L'Oreal sedang menjajaki alternatif lain untuk menggantikan talek.

Langkah ini dilakukan atas kajian penilaian ulang terhadap keamanan bedak talek bagi kesehatan yang dilakukan oleh konsumen, regulator dan produsen. 

Terkadang bedak talek ditemukan dalam batuan yang sama dengan asbes, yakni karsinogen kuat yang biasa digunakan dalam ribuan produk kosmetik dan perawatan tubuh. Fungsi utamanya untuk menyerap kelembaban, mencegah kulit kering dan menambah kelembutan.

Pada bulan Maret lalu, salah satu perwakilan Chanel mengungkapkan dalam pernyataan pengadilan ditahun 2017 bahwa merek ini telah menghentikan produksi bedak berbasis talek yang diberi parfum khusus Chanel No.5 yang telah dibuat sejak 1924. 

Perwakilan Chanel Amy Wyatt mengatakan Chanel rutin memperbarui produknya untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang suka berubah. Chanel masih menggunakan talek untuk produk lain, seperti bedak padat, blush on, dan eye shadow.

"Kami tahu itu adalah produk yang aman. Kami bertekad dari persepsi publik untuk menghapusnya dari pasar," ujar Wyatt.

Chanel mengklaim talek yang dipakai terpilih sesuai dengan kriteria kemurnian, memenuhi peraturan dunia terbaru, dan aman sesuai standar penggunaan talek untuk kosmetik.

"Dipilih sesuai dengan kriteria kemurnian yang ketat. Sepenuhnya mematuhi peraturan global saat ini, dan aman di bawah kondisi standar penggunaan kosmetik," kata Wyatt.

Juru bicara Revlon mengatakan talek akan dihilangkan dari produk perawatan tubuh. Sementara, L'Oreal mengaku masih mencari pengganti talek tetapi belum menemukan apakah manfaatnya baik atau tidak.

"Ada beberapa alternatif, dan kami terus mengeksplorasi secara serius untuk mempertimbangkan alternatif pengganti bedak talek. Tapi tidak tahu apakah memiliki manfaat yang sama atau tidak," ujar juru bicara Revlon.

Tuntutan hukum kanker telah dilayangkan ribuan orang. Ada pun kasus menimpa pemimpin pasar bedak Johnson & Johnson (J&J) yang dituntut secara hukum karena menggunakan talek ditahun 2013.

Dugaan adanya kontaminasi asbes menyebabkan kanker mulai muncul tahun 2017. Berdasarkan pengarsipan sekuritas dan catatan pengadilan, tuntutan yang sama kini dialami Revlon, Chanel dan Avon.

Pengawasan terhadap produk talek semakin intensif setelah investigasi pada 2018 yang melaporkan Johnson & Johnson selama satu dekade menggunakan kandungan asbes di dalam bedak talek. 

Tetapi, perusahaan telah membantah dan mengklaim bedak talek aman dan bebas asbes. Hingga akhirnya, bulan lalu J&J mengumumkan akan berhenti menjual bedak bayi di Amerika Serikat dan Kanada. Keputusan ini berhubungan dengan penurunan penjualan dan publisitas yang buruk.

Rekomendasi