Berkas Kasus Park Kyung Block B Dilimpahkan Ke Kejaksaan

| 17 Jun 2020 15:50
Berkas Kasus Park Kyung Block B Dilimpahkan Ke Kejaksaan
Park Kyung (Instagram/@qkrrud78)
Seoul, era.id - Pihak kepolisian Seoul Seoungdong memberi update terbaru dari kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh Park Kyung dari Block B. Berkas tuntutannya dilimpahkan ke kejaksaan.

“Kami menyimpulkan bahwa Park Kyung telah menyebarkan informasi palsu. Kami akan meneruskan kasus ini ke penuntutan minggu ini, jika lebih awal, atau paling lambat minggu depan,” kata pihak kepolisian, dikutip dari Heraldcorp, Rabu (17/6/2020).

Kasus ini pertama kali bermula pada 24 November 2019. Penyanyi berusia 27 tahun ini mem-posting cuitan di Twitternya yang berbunyi, “Aku ingin melakukan sajaegi (manipulasi chart) seperti Vibe, Song Ha Ye, Lim Jae Hyun, Jeon Sang Keun, Jang Deok Cheol, dan seperti Hwang In Wook ^^;;,".

Cuitan kontroversi itu pun mendapat respon beragam dari warganet. Seolah tepecah dua antara kubu percaya dan tidak percaya. Pihak agensi Park Kyung sempat meminta maaf atas kontroversi yang terjadi, namun kemudian menunjuk pengacara untuk menangani kasus ini.

Bagi fan yang mempercayai tindakan Park Kyung, mereka justru melakukan aksi dukungannya dengan menjadikan lagu duet idolanya dengan Eunha GFriend yang berjudul “Inferiority Complex” kembali naik dan jadi tranding.

Sayangnya sejumlah artis yang namanya disebutkan oleh Park Kyung melaporkan tuduhan itu sebagai pencemaran nama baik. Dia juga dianggap menyebarkan informasi palsu dan sesuai Undang-Undang tentang Promosi Informasi dan Pemanfaatan Jaringan Komunikasi dan Perlindungan Informasi, dan lain-lain.

Tindakan sajegi sendiri merupakan manipulasi chart dengan memborong album yang dilakukan oleh agensi atau artis itu sendiri. Tetapi sajegi sendiri memang dikenal di industri hiburan Korea Selatan sejak tahun 2017. Hal ini diungkap oleh pakar musik, Kim Jak Ga.

Menurut Jak Ga, sajegi ini biasanya dilakukan lewat penawaran khusus yang dilakukan oleh para broker yang langsung menghubungi agensi untuk membantu menaikkan penyanyi atau artis yang merilis lagu baru bahkan baru debut.

“Dari apa yang sudah diketahui, kantor-kantor didirikan di tempat-tempat seperti China dengan ratusan telepon seluler menggunakan banyak ID di situs musik,” kata Jak Ga.

ID yang dibuat itulah yang berfungsi sebagai ‘alat’ streaming video secara terus menerus tanpa henti. Sehingga secara instan lagu baru dari seorang penyanyi bisa bertengger di posisi pertama.

Terlepas dari perbuatan sajegi yang ada di Korea Selatan, menurut keterangan kepolisian Park Kyung mengikuti proses hukum dengan cukup baik dan secara sukarela datang untuk keperluan penyelidikan.

Tags : kpop
Rekomendasi