Keren! Fesyen Daur Ulang dari Plastik Indomie Sampai Kaleng Khong Guan

| 27 Jun 2020 20:08
Keren! Fesyen Daur Ulang dari Plastik Indomie Sampai Kaleng Khong Guan
Daur ulang sampah Indomie dalam bentuk fesyen. (Foto: Istimewa)
Jakarta, era.id - Masa karantina akibat pandemi COVID-19 menuntut sebagian orang lebih berani dan kreatif demi mengisi waktu luang. Salah satunya adalah Putri Samboda, gadis asal Yogyakarta, yang sekarang tinggal di Washington DC, Amerika Serikat. 

Putri, begitu sapaan akrabnya, memilih untuk mendaur ulang “sampah” menjadi fesyen kekinian yang bisa dipakai olehnya. Selama tinggal di Amerika Serikat, Putri disibukkan dengan kuliah jurusan bisnis di salah satu Universitas di Amerika Serikat. 

Sayangnya selama pandemi COVID-19 dan juga liburan musim panas, Putri akhirnya memutuskan untuk menyibukkan diri dengan bereksperimen lewat bahan-bahan yang bisa di daur ulang, seperti bungkus Indomie, kaleng biskuit Khong Guan, hingga kemasan McD.

“Jadi sebenarnya aku udah lama punya ketertarikan sama kemasan makanan, setiap aku travel ke berbagai negara aku pasti luangin waktu untuk lihat-lihat local supermarket. Just to get an idea of their everyday products or packaged food,” kata Putri saat dihubungi tim era.id, Sabtu (27/6/2020).

Sejak saat itulah ide liarnya buat menciptakan fesyen daur ulang muncul. Tetapi bagi Putri, ide ini datang saat dia menghadiri pameran Moschino Collection dan juga pameran Chanel tahun 2014-2016. Di mana kedua brand besar itu banyak menampilkan karya daur ulang, yang juga jadi sumber inspirasi bagi Putri.

Seperti salah satu karya miliknya yang dia pamerkan di akun Instagram @putrisamboda. Di mana dia terlihat memakai bawahan yang terbuat dari kemasan Indomie.

“Iya soalnya aku juga sudah lama emang pengen bikin outfit dari Indomie tapi belum kesampean. Tahun lalu pernah ke desa Sukunan di Jogja (desa khusus daur ulang sampah) udah nge-drop bungkus Indomie nyampe 20-an mau minta dibikinin vest tapi sampe sekarang belum kesampean balik lagi haha jadi inisiatif bikin sendiri,” ungkapnya.

Selain menggunakan bungkus Indomie, Putri juga mencoba bereksperimen lewat kaleng biskuit Khong Guan yang dia sulap menjadi tas yang bisa dipakai sehari-hari. Menurutnya, kaleng biskuit Khong Guan yang sangat legendaris itu mempunyai desain yang lucu.

“Waktu itu aku pulang ke Indonesia kebetulan lagi heboh-heboh kaleng Kong Ghuan nyariin bapaknya, terus aku kepikiran buat jadiin tas. Terus aku coba cari siapa tau ada yang jual tasnya. Ternyata ga ada yaudah aku bikin sendiri,” katanya.

Meski sering mengunjungi berbagai negara dan menemukan kemasan yang unik, baginya kemasan asal Indonesia tetap menjadi pilihan dan favoritenya. Menurutnya kemasan Indonesia lebih bervariasi dan berwarna.

Dalam pengerjaan karyanya, Putri mengaku tak punya banyak pengalaman dan hanya mencoba yang ternyata hasilnya luar biasa. Apalagi menurutnya tak ada tutorial up cycling yang bisa dia jadikan acuan untuk membuat fesyen sesuai keinginannya.

“Tapi so far loafers McD emang makan waktu paling lama karena aku enggak ada pengalaman bikin sepatu from scratch. Itu dari flat shoes yang leather-nya aku jadiin airpod sleeve, terus solenya aku pake untuk bahan dasar sepatu McD,” tuturnya. 

Putri menekankan baginya sebaik apa pun desain daur ulang yang diciptakan lewat inspirasi banyak desainer, baginya menciptakan karya yang berasal dari idenya sendiri merupakan hal yang paling penting bagi karyanya, bukan dari hasil nyontek desainer lain.

“Tapi aku ngerasa banyak juga yang upcycle for aesthetic purposes only jadi cuma difoto aja, which is fine and cool too! Tapi aku lebih suka yang bisa beneran dipake dan di integrate with everyday outfits,” tutupnya.

Kedepannya Putri berencana akan membuat rok dengan bahan karung beras, yang sayangnya belum sempat dia kerjakan.

Tags : fesyen
Rekomendasi