Pengguna Remaja Mulai Tinggalkan Facebook

| 03 Jun 2018 11:59
Pengguna Remaja Mulai Tinggalkan Facebook
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Pew Research Center, sebuah lembaga think tank non partisan asal Amerika Serikat merilis hasil penelitannya mengenai perilaku dan pilihan para remaja dalam menggunakan media sosial. 

Dilansir dari TechNewsWorld.com, pada Sabtu kemarin, (2/6/2018), sebanyak 95 persen remaja saat ini memiliki akses smartphonenya. Sementara, sebanyak 45 persen dari remaja itu menghabiskan sebagian waktunya untuk selalu aktif di media sosial.

Akan tetapi, pengguna internet di usia muda tidak lagi terhubung di Facebook, dan berbanding terbalik dengan pengguna internet usia tua yang mayoritas menggunakan internet untuk aktif di FB. Penelitian tersebut  menyatakan bahwa Facebook selalu mendominasi media sosial pada semua kelompok pada dekade terakhir. 

Namun, seiring perkembangan waktu, FB semakin ditinggalkan oleh pengguna mudanya. Para pengguna internet usia remaja saat ini lebih memiliki untuk menghabiskan waktunya saat menggunakan internet dengan menggunakan aplikasi YouTube, Instagram, dan Snapchat.

Saat ini, FB digunakan oleh separuh lebih responden penilitan pada usia 13 hingga 17 tahun. Sebanyak 51 persen dari mereka saat ini menggunakan layanan jejaring sosial. 

Baca Juga : Facebook Tindak Konten Yang Langgar Aturan

Namum, sebanyak 85 persen diantara mereka aktif menggunakan YouTube, sebanyak 72 persen menggunakan Instagram, dan sebanyak 69 persen menggunakan Snapchat. Facebook hanya mampu mengalahkan Twitter dengan 32% pengguna, Tumblr 9 persen pengguna, dan Reddit 7 persen pengguna.

Selanjutnya, dari hasil survei Pew Research mengenai tingkat intensitas para remaja menggunakan media sosial, layanan Snapchat menempati posisi tertinggi dengan 35 persen, diikuti YouTube dengan 32 persen, Instagram 15 persen, dan FB hanya mendapat peringkat keempat dengan 10 persen. Selain itu di posisi kelima applikasi Twitter hanya meraih 3 persen suara responden, Reddit 1 persen dan Tumblr kurang dari 1 persen.

Perubahan pola

Perilaku remaja dalam menggunakan media sosial telah berubah sejak 2015. Penelitian terakhir Pew, saat itu, hanya 24 persen remaja yang menghabiskan waktunya untuk online terus. 

Pada saat itu pula, FB menjadi aplikasi mayoritas yang digunakan anak remaja dengan 71 persen menyatakan mereka menggunakannya, dan 41 persen diantaranya menyatakan mereka menggunakannya rutin. 

Kala itu, FB mengalahkan Instagram yang hanya digunakan 52 persen anak muda, dengan 20 persen di antaranya menggunakan secara rutin. 

Baca Juga : Facebook Bikin Fitur Kencan Buat Para Jomblo

Perbedaan paling mencolok di antara dua penelitian Pew tadi adalah pengguna FB telah beralih dan merangkul layanan lainnya. 

Pakar media sosial Lon Safko menyatakan, sesungguhnya anak muda sama sekali tidak tertarik dengan FB. "Facebook tidak pernah memilikinya, remaja tidak pernah merangkul FB sedari awal. Mereka (remaja) lebih tertarik pada aplikasi visual yang simple semacam Snapchat atau Instagram, mereka lebih aman di platform itu," kata dia.

Pada penelitian lain, sesungguhnya, pasar Instagram pada jaman dahulu masih dipegang oleh Pinterest. Tetapi, dalam waktu tiga tahun, Instagram mampu meraih pasar tersebut. 

Masih kata Safko, perubahan selera dari remaja pengguna media sosial dipengaruhi oleh perilaku remaja secara keseluruhan. Kebiasaan tersebut terlihat dari jarangnya para remaja mengikuti tren yang dianut oleh generasi sebelumnya, entah tren musik, fesyen, mapun budaya pop lainnya.

Salah satu tren terkini dari remaja pengguna media sosial adalah kurangnya keinginan menyebarkan pengalaman selain ke lingkaran sosial terdekatnya saja. 

Baca Juga : Kini Status Facebook Bisa Disebarkan Ke WhatsApp

"Mereka hanya ingin menunjukkan kepada kelompok kecil mereka tentang apa yang ia pikirkan, apa yang ia pakai, hingga apa yang ia dengarkan, walau lingkaran sosial diperkecil, intensitas berbagi lebih banyak dari sebelumnya," kata Safko.

"Perilaku remaja di media sosia sangat lah sederhana, mereka tidak ingin hoaks, omong kosong politik, mereka muak dengan meme motivasi, iklan, hingga spam," tambahnya.

Tags :
Rekomendasi