Produksi film Solo sendiri diperkirakan menelan 250 juta dolar AS. Angka tersebut belum termasuk biaya pemasaran yang diperkirakan mencapai jutaan dolar. Sementara keuntungan akhir film ini diduga hanya sekitar 400 juta dolar AS.
Kerugian itu dihitung berdasarkan rendahnya angka penjualan tiket. Hingga akhir pekan kedua pemutaran filmnnya, pendapatan Solo baru di kisaran 149,89 dolar AS dari seluruh bioskop di Amerika Serikat. Jumlah ini kalah telak dibandingkan dengan penjualan film Rogue One: A Star Wars Story (2016), yang juga merupakan film spin-off Star Wars. Pada pekan keduanya, Rogue One meraup 286,03 juta dolar AS, hampir dua kali lipat dari pendapatan Solo.
Atas penjualannya, Solo disebut-sebut sebagai film Star Wars dengan pencapaian terburuk. Pendapatannya yang diperkirakan tak sampai separuh miliar tertinggal jauh dibandingkan dengan pendapatan rata-rata film Star Wars yang mencapai 1 triliun dolar AS atau lebih.
Analis Barton Crockett menilai, kerugian ini membuat Disney harus kembali realistis dalam menggarap film-filmnya.
"Ini menandai Disney harus kembalinya ke realitas film yang kejam, setelah beberapa tahun terakhir mereka menikmati keuntungan besar dari film-filmnya," kata Crockett, dilansir dari Stratis Times.
Sementara itu, analis Doug Creutz mengatakan, kecilnya angka penjualan film garapan Ron Howard itu dikarenakan buruknya pemasaran.
Baca Juga: Kera Sakti dan Ajaran Budha