Anies Cuma Tersenyum Saat PKS Soroti LGBT di Citayam Fashion Week

| 02 Aug 2022 10:31
Anies Cuma Tersenyum Saat PKS Soroti LGBT di Citayam Fashion Week
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memakai atribut The Jakmania di Stadion JIS, Minggu (24/7/2022). (Ilham Apriyanto/ERA.id)

ERA.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengabaikan masukan dari Anggota DPRD DKI Fraksi PKS Suhud Alynudin terkait antisipasi atas keberadaan kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) dalam Citayam Fashion Week (CFW).

Hal itu ditanyakan kepada Anies, usai rapat paripurna yang membahas mengenai pencabutan Perda Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) dan Zonasi, serta pengumuman pembentukan Panitia Khusus Aset DPRD DKI Jakarta, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin.

Namun, saat diminta untuk memberi tanggapan terkait masukan dari Suhud Alynudin, Anies hanya melemparkan senyum. Masukan Suhud disampaikan setelah dia menginterupsi Rapat Paripurna DPRD DKI yang dihadiri langsung oleh Anies Baswedan.

Dalam kesempatan itu, Suhud menjelaskan bahwa ada potensi konflik yang timbul akibat perilaku LGBT yang dipertontonkan secara terang-terangan di lokasi CFW.

"Kami melihat ada potensi konflik di masyarakat antara warga sekitar CFW dengan remaja atau masyarakat yang datang dari luar itu sebetulnya karena ada kelompok kecil yang hadir di situ mempertontonkan secara vulgar perilaku LGBT," kata Suhud di sela-sela saat rapat paripurna tersebut.

Suhud kemudian meminta agar Pemprov DKI mau terlibat dalam mencegah agar perilaku LGBT tidak semakin menjalar, namun ia berharap ruang-ruang ekspresi masyarakat tetap dipertahankan dan tidak ditutup dengan semena-mena.

"Perlu ada pencegahan awal agar tidak terjadi konflik di masyarakat terkait dengan adanya hal seperti itu. Perlu ada pengamanan yang tepat, jangan sampai juga kita menutup ruang ekspresi masyarakat, karena ada kecenderungan sebagian kita melihat itu secara potong rata," katanya.

Yang terpenting, lanjut Suhud, adalah penanganan itu tidak menutup ruang ekspresi masyarakat, tapi di saat yang sama, perilaku vulgar itu bisa dicegah.

Usai Suhud memberi interupsi, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Misan Samsuri kemudian melanjutkan Rapat Paripurna yang membahas mengenai pencabutan Perda Rancangan Detail Tata Ruang (RDTR) dan Zonasi, serta pengumuman pembentukan Panitia Khusus Aset DPRD DKI Jakarta.

Rekomendasi