ERA.id - BPBD DKI Jakarta mencatat jumlah korban tewas akibat kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara sebanyak 33 orang.
"Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga Jumat (24/3), korban meninggal bertambah satu orang sehingga total korban meninggal sebanyak 33 orang," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangannya, Jumat (24/3/2023).
Isnawa menambahkan sebanyak 11 orang masih dirawat di satu rumah sakit. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan para korban ditangani dengan optimal. Dia pun menyebut sudah tidak ada pengungsi di posko pengungsian yang disediakan.
"Dalam pelayanan kependudukan di lokasi pengungsian, telah melayani 442 layanan, di antaranya layanan cetak KTP, cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta kelahiran dan kematian, serta konsultasi," tambah Isnawa.
Sebelumnya, polisi masih mendalami kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jakut. Untuk menentukan apakah kebakaran ini merupakan human error atau tidak, penyidik akan meminta keterangan ahli minyak dan gas bumi (migas).
"Saat ini Penyidik Polda Metro Jaya masih meminta keterangan dari ahli migas. Hal ini untuk menentukan apakah peristiwa Plumpang tersebut termasuk force majeure atau human error," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (20/3).
Namun, Ramadhan tak merinci siapa ahli migas yang akan diperiksa itu. Dia hanya menyebut total saksi yang diperiksa dari kasus ini masih 24 orang.
"Saksi masih 24, ditambah nanti saksi dari migas. Itu untuk menentukan apakah itu force majeure atau human error," ucapnya.