Viral, Video Percekcokan dengan Keluarga Pasien, Pihak RSUD Leuwiliang Beri Klarifikasi

| 12 Nov 2023 12:43
Viral, Video Percekcokan dengan Keluarga Pasien, Pihak RSUD Leuwiliang Beri Klarifikasi
RSUD Leuwiliang (Dok. Istimewa)

ERA.id - Pihak rumah sakit daerah umum (RSUD) Leuwiliang angkat suara terkait video percekcokan dengan keluarga pasien yang viral di medsos dan di upload oleh salah satu akun medsos twitter bernama @bogorfess_.

Menurut Direktur RSUD Leuwiliang, dr. Vitrie Winastri menjelaskan  pasien datang pada hari Kamis 9 November 2023 sekitar pukul 18.15 diantar oleh satu orang temannya pasca kecelakaan lalu lintas. Pasien diterima oleh petugas IGD dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi.

 Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh dokter, mendapatkan terapi, dilakukan pembersihan luka, merawat luka, memasang spalk pada kaki kiri, memberikan suntikan obat penghilang nyeri.

"Dokter memberikan penjelasan kepada keluarga bahwa kondisi pasien dalam keadaan sadar dan dapat berkomunikasi dengan petugas,", ujar dr. Vitrie dalam keterangan rilisnya pada Minggu (12/11/2023).

Kemudian, lanjut dr. Vitrie dijelaskan bahwa pasien dapat dirawat di RSUD Leuwiliang untuk kondisi patah kakinya, dan jika setelah pemeriksaan lanjutan dibutuhkan dokter spesialis syaraf, maka akan dirujuk ke rumah sakit yang memiliki dokter spesialis bedah syaraf.

Karena RSUD Leuwiliang belum memiliki dokter spesialis bedah syaraf.

"Keluarga pasien datang yaitu orang tua pasien, dan dokter memberikan edukasi kembali. Tetapi mengatakan tetap menunggu suami pasien datang," ucap dr. Vitrie

Setelah suami datang, masih kata dr. Vitrie diberikan edukasi kembali oleh dokter tentang kondisi pasien sesuai penjelasan di atas.

Ketika dijelaskan prosedur rujukan, keluarga ingin langsung membawa pasien ke rumah sakit lain dengan kendaraan sendiri.

Dokter menjelaskan prosedur rujukan antar rumah sakit harus melalui SPGDT (Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu).

Sehingga rumah sakit yang akan menjadi tempat rujukan, mengetahui kondisi dan kebutuhan pasien.

"Setelah rumah sakit yang dituju siap menerima pasien, maka pasien akan diantar menggunakan ambulans rumah sakit dengan didampingi oleh tenaga kesehatan (perawat/dokter) RSUD Leuwiliang," ucapnya.

Tetapi setelah dijelaskan, dr. Vitrie menambahkan keluarga pasien tetap akan membawa pasien memakai kendaraan sendiri.

Dokter melakukan edukasi ulang terkait prosedur SPGDT beberapa kali untuk menjaga agar kondisi pasien tetap stabil.

Suami dan keluarga tetap menolak menggunakan sistem Rujukan (SPGDT) dan tetap akan menggunakan kendaraan sendiri, dan ternyata petugas rumah sakit melihat telah ada kendaraan yang menjemput pasien tersebut," tandas dr. Vitrie

Sebelumnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Leuwiliang, Kabupaten Bogor, kembali menjadi sorotan. Kali ini, pihak RSUD Leuwiliang cekcok dengan keluarga pasien. Diduga cekcok sendiri terkait dengan mobil ambulans.

Bahkan percekcokan antara keluarga pasien dan pihak RSUD Leuwiliang viral di medsos dan di uplaod oleh salah satu akun medsos twitter bernama @bogorfess_.

Dari video yang diterima, dalam video tersebut tampak sejumlah orang yang yang berteriak-teriak di area RSUD Leuwiliang.

Terlihat, beberapa pria terus memaki petugas rumah sakit hingga harus ditahan oleh orang di sekitarnya. Belum diketahui pasti penyebab cekcok dalam video, tetapi dinarasikan diduga perihal mobil ambulans.

"Menurut keterangan ada pasien koma butuh ambulan, tapi ambulannya disembunyiin akhirnya ketahuan ambulannya ada di gudang RSUD Leuwiliang Bogor," tulis keterangan dalam video tersebut.

Rekomendasi