ERA.id - Viral sebuah kamar indekost yang terletak di Jatiwaringin, Jakarta Timur, dipenuhi sampah dan barang-barang yang berserakan. Videonya disebar oleh @siskavizar di Tiktok.
Dari konten yang dilihat ERA pada Selasa (16/7/2024), si pemilik kost awalnya mencium bau busuk dari kamar yang disewakannya dan tak disangka, saat dibuka, kamar itu tiba-tiba tampilannya seperti tempat sampah.
Dalam video itu, kasur sudah tertimbun barang-barang kotor seperti sampah plastik, baju, celana, dan tulang ayam. Di lantai kamar juga berserakan sampah berbagai jenis.
Tak hanya kamar kost, bagian dalam kamar mandi pun kotor dan tidak terawat dengan baik. Lantai kamar mandi itu sudah berubah menjadi kuning dan tampak menjijikkan.
Menurut Siska, penghuni kamar tersebut adalah pekerja kantoran dan seorang perempuan. Indekos milik Siska ini adalah kos umum, tapi tidak bebas.
"Orangnya seberantakan kamarnya," tutur Siska yang membalas banyak pertanyaan orang di kolom komentar.
Siska juga bilang, kalau si penghuni yang membuatnya marah itu, sempat menyebut kalau kamar yang ditempatinya itu cuma kotor biasa.
Akhirnya, setelah digerebek dan didapati kondisi kamar sudah berantakan, si penghuni kost yang diduga mengidap kelainan jiwa atau yang disebut "hoarding disorder" itu, akhirnya diusir.
Pandangan pakar kesehatan
Untuk menuduh orang mengidap "hoarding disorder" membutuhkan kajian secara ilmiah, kata pakar kesehatan jiwa dr Handoko Daeng SpKJ (K).
Mantan Kepala Seksi Gangguan Bipolar Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya itu menyatakan, gangguan penimbunan dan orang gemar mengumpulkan barang-barang sebagai dua hal yang berbeda.
Hingga saat ini, ujar dia, belum ada terminologi khusus yang mengaitkan gangguan berupa disorder tersebut, dengan kebiasaan orang mengumpulkan barang.
"Perlu jelas dulu apakah itu terminologi medis atau terminologi masyarakat. Kalau ada mengumpulkan barang-barang seperti mobil-mobilan satu gudang penuh apa itu disorder? Tentu bukan. Yang penting tidak mengganggu orang lain", kata dia.
Ia mengemukakan, perlu penggalian informasi secara mendalam untuk mengetahui motif yang menjadi latar belakang keadaan tersebut.
Ia menyebut banyak faktor menyebabkan orang berperilaku seperti itu, salah satunya gangguan psikologi sosial pada masa lalu.
"Untuk penanganannya bisa dilakukan oleh orang sekitar yang memiliki otoritas dengan membawanya ke sentral kesehatan," kata dia.