ERA.id - Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi kembali diperiksa terkait laporan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) soal tudingan ijazah palsu di Polda Metro Jaya, Rabu (28/5/2025).
Dian menjelaskan pemeriksaan terhadap dirinya dilakukan karena penyidik ingin mendalami pertemuannya dengan mantan Menpora Roy Suryo dan ahli digital forensik, Rismon Sianipar.
"Saya pun ditanya kan, karena saya ada beberapa kesempatan juga bersama dengan Pak Rismon, Pak Roy Suryo. Seperti di acara TV maupun podcast. Tapi keterangannya bersifat verbal. Makanya saya katakan itu adalah pengembangan (pemeriksaan)," kata Dian di Polda Metro Jaya, Rabu (28/5/2025).
Dalam pemeriksaan hari ini, kader PSI ini membawa dua flashdisk berisi dokumen elektronik. Flashdisk itu lalu diserahkannya ke penyidik.
Dian juga mengaku tak diperlihatkan ijazah Jokowi dan tidak diminta untuk membandingkannya dengan foto ijazah Jokowi yang diunggahnya di media sosial.
"Cuma di luar daripada itu, saya mau seribu kali dipanggil pun saya tetap akan hadir. Yang penting kasus ini menjadi terang, itu aja kalau saya," tuturnya.
Diketahui, Bareskrim Polri sebelumnya menyampaikan ijazah Jokowi telah dilakukan uji labfor. Pengujian dengan dengan melakukan pengecekan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel dan tinta tanda tangan dari dekan dan rektor. Hasilnya, ijazah sarjana mantan Gubernur Jakarta dari UGM ini dinyatakan asli.
Penyidik juga turut mendalami skripsi Jokowi. Setelah dilakukan uji labfor, skripsi Jokowi dinyatakan asli. Pun dengan betul tidaknya dia menjalani pendidikan di SMAN 6 Surakarta, hasilnya Presiden ke-7 RI ini benar menjalani sekolah di sana.
Terkait laporan Jokowi di Polda Metro Jaya sendiri masih dalam tahap penyelidikan.