ERA.id - Siang kemarin, Badan Komunikasi Stategis DPP Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, menulis di Twitter-nya soal "paha mulus" yang diduga melecehkan Calon Wakil Wali Kota, Rahayu Saraswati.
Tak lama, sebelum atau sesudah Panca menulis "paha mulus", Calon Wakil Wali Kota, Rahayu Saraswati mengunjungi korban pelecehan seksual Ibu S di Sarua Ciputat, Tangsel, setelah ia mendaftar ke KPUD Tangerang Selatan, Jumat (4/9/2020).
Dalam pertemuan tersebut, Rahayu memberikan dukungan moril dan juga menyampaikan komitmen pribadinya untuk mendukung apa pun keputusan Ibu S dalam menindaklanjuti laporan tersebut.
Rahayu Saraswati juga bisa memahami apabila Ibu S tidak melanjutkan laporan karena aspek intimidasi yang telah beliau alami selama proses pelaporan berlangsung.
"Saya hadir dan menemui Ibu S untuk memberikan dukungan, karena Ibu S sudah dipanggil Polisi terkait laporannya. Kalau beliau mau lanjut, saya akan mendukung," tegas Saraswati yang mendampingi H Muhamad sebagai calon walikota.
Rahayu Saraswati menyesalkan adanya upaya penyelesaian secara damai yang justru mengandung unsur intimidasi dan manipulasi oleh oknum.
"Saya diberi tahu ada proses perdamaian yang mengandung intimidasi oleh oknum, saya menyesalkan hal ini," tambah Saraswati yang juga keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini.
Rahayu Saraswati berharap, semua pihak yang bertanggung jawab melindungi korban dapat menjalankan tugasnya sebaik mungkin dan oknum-oknum yang mengambil kesempatan dalam kesengsaraan para korban harus ditindak.
Rahayu Saraswati juga menghimbau kepada rekan-rekannya di DPR untuk segera mengesahkan RUU PKS (Penghapusan Kejahatan Seksual). "RUU PKS segera disahkan dan sangat dibutuhkan saat ini sehingga para pelaku pelecehan seksual seperti yang dialami Ibu S tidak lepas dengan mudah dan atas dasar hukuman yang tidak berdasarkan unsur kekerasan seksual," pungkas Saraswati.