ERA.id - Pemprov DKI Jakarta membantah mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) membeli tiket Formula E pada penyelenggaraan balap mobil listrik yang dijadwalkan pada 4 Juni 2022.
"Tidak mungkin kami Pemprov mewajibkan ASN membeli tiket, tidak mungkin," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Senin (7/3/2022).
Namun ia mempersilahkan apabila ada tokoh yang mengimbau membeli tiket Formula E Jakarta. "Tapi kalau para tokoh memberi saran, memberi imbauan itu silakan. Tapi kalau mewajibkan (membeli tiket) tidak mungkin," imbuh Riza.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada informasi besaran harga tiket dan jumlah yang akan disebar untuk ajang Formula E Jakarta.
Sebelumnya, BUMD DKI Jakarta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku salah satu penyelenggara Formula E Jakarta merencanakan mulai menjual tiket ajang balap mobil listrik itu mulai Maret 2022. "Siap bulan Maret 2022," kata Direktur Utama PT Jakpro, Widi Amanasto di Jakarta, Senin (14/2).
Namun, Widi belum membeberkan detail harga tiket perdana balapan di Ibu Kota yang dijadwalkan pada 4 Juni 2022.
Menurut dia, harga tiket juga masih menunggu persetujuan dari tim Formula E Operation (FEO). "Sudah ada (besaran harga) menunggu persetujuan FEO," ucapnya.
Saat ini, konsentrasi untuk pembangunan sirkuit Formula E di Ancol, Jakarta Utara yang dikerjakan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama.
Per Minggu (6/3) realisasi konstruksi sirkuit Formula E Jakarta sudah mencapai 52 persen.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Muhammad Taufik meninjau proses pembangunan sirkuit sepanjang 2,4 kilometer itu.
"Kita perlu mengapresiasi Jaya Konstruksi dalam menyelenggarakan sirkuit Formula E, saya berkunjung ke sini sudah mencapai 52 persen, jadi sisa 48 persen, Insya Allah selesai April ya," kata Taufik saat meninjau sirkuit Formula E di Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (6/3).
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni menyebutkan sirkuit Formula E dikerjakan selama 54 hari dengan durasi kerja sehari 24 jam sesuai kontrak kerja dengan kontraktor PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama.
"Kami percepat waktu dengan skema tujuh hari dan sehari dikerjakan 24 jam," kata Ahmad Sahroni di Ancol, Jakarta, Rabu (23/2).
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi mengaku, pihaknya memobilisasi penjualan tiket mulai dari ASN Provinsi NTB, ASN kabupaten/kota di NTB, kepolisian, TNI, instansi vertikal daerah, BUMN dan perbankan, asosiasi profesi, guru dan pengajar, santri, serta masyarakat umum.
Dari sana, Lalu Gita langsung mendorong peningkatan penjualan tiket dan mobilisasi penonton dan ASN menjadi salah satu yang diwajibkan menonton.
"Sebanyak 35.000 tiket itu kemudian kami coba lakukan mapping. Kami didistribusikan dalam 10 cluster penjualan tiket di NTB. Dari Pemprov NTB, kepada ASN-nya diwajibkan untuk menyaksikan MotoGP," ujar Gita.