Aksi Nekat Dua Bocah Berenang di Sungai Cisadane Tangerang, Berujung Tewas Tenggelam

| 14 Mar 2022 21:16
Aksi Nekat Dua Bocah Berenang di Sungai Cisadane Tangerang, Berujung Tewas Tenggelam
Salah satu korban tenggelam di sungai Cisadane berhasil ditemukan (Iqbal/era.id).

ERA.id - Dua bocah SMP tenggelam di Sungai Cisadane, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang. Bocah tersebut berinisial A (13) dan R (13), keduanya tenggelam setelah bermain di sungai tersebut, Minggu, (14/3/2022).

Dari informasi yang diperoleh peristiwa ini terjadi pada pukul 15.00 WIB. Saat itu, lima bocah SMP asal Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang tengah bermain di bantaran sungai Cisadane Kelurahan Sukasari Kecamatan Tangerang tak jauh dari jembatan kaca Berendeng.

Namun, salah satu diantaranya tidak bisa berenang sehingga tenggelam. Salah satu temannya yang melihat itu pun berusaha menyelamatkan korban. Namun, bukannya tertolong bocah itu pun ikut tenggelam. A  dan R yang sama-sama berasal dari Desa Gempol Sari, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.

"Jadi 5 anak ini berenang sekitar jam 14.00 WIB. Yang 3 anak selamat dan yang dua tenggelam . Warga juga sempat ngingetin anak- anak itu, tapi mereka tetap saja bereneng siang bolong," ujar salah satu warga setempat, Fadil.

Warga pun geger dan langsung melaporkan peristiwa ini ke pihak berwajib untuk melakukan penyelamatan. Nampak belasan personel gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tim SAR, Basarnas, TNI dan Polri turut dalam pencarian.

Perwira Menengah Pengawas (Pamenwas) Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Mbarep Susilo mengatakan peristiwa ini pertama kali diketahui oleh tim SAR yang tengah melakukan latihan di Sungai Cisadane. Kemudian dari kejauhan mereka melihat seorang anak yang tenggelam dan langsung berusaha menyelamatkannya.

"Kelima anak ini berenang di seberang yang tiga itu bisa naik yang satu ingin menolong kawannya dua-duanya akhirnya tidak kebali ke atas" katanya.

Keduanya pun berhasil ditemukan setelah tim gabungan melakukan pencarian. RA bocah pertama yang ditemukan sekitar pukul 20.00. Dia ditemukan oleh warga yang turut dalam pencarian.

Salah satu warga yang terlibat dalam upaya pencarian, Anggi mengatakan mereka menemukan salah satu korban yang sudah tak bernyawa di dasar sungai. Dia mengatakan A merupakan bocah yang ingin menolong R.

"Tengkurap di lumpur di dasar. Dalamnya sekitar tiga meter," ujarnya.

Anggi mengatakan aksi heroik warga menyisir pencarian menggunakan jangkar lalu mereka menyelam tanpa alat khusus. Lokasi penemuannya tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) yakni di dermaga samping jembatan kaca Berendeng.

"Dipakai jangkar pak digaet langsung disisir dapat. Lokasi penemuannya di bawah jembatan, enggak jauh dari lokasi," katanya.

Setidaknya kata Anggi ada 10 orang warga yang tergabung dalam tim pencarian korban. Saat ini mereka masih melakukan upaya untuk menemukan korban lainnya.

"Yang menyelam (penyelamatan) warga sini. Mereka (korban) berada di titik sama, belum ditemukan aja," kata Anggi.

Selang satu jam dari penemuan jasad A, pada pukul 21.00 WIB, tim gabungan berhasil menemukan jasad R. Lokasinya berada 20 meter dari posisi tenggelamnya R.

Anggota Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Aprianto Praptomo mengatakan tim gabungan mendapatkan kesulita. Sebab pencarian dilakukan pada malam hari. Namun, tim menggunakan alat bantu penerangan dan pelacak jejak korban.

"Untuk proses penemuan korban dengan alat bantu yang pertama adalah kuais, kedua night vision untuk memastikan keberadaan korban, memastikan titik kedalaman korban dan kedalaman air dan dilanjutkan dengan penyelaman," ujarnya.

"Korban ditemukan dengan jarak 20 Meter dari LKP (Last Knock Position) dari titik terakhir korban terlihat jadi kita melihat," tambahnya.

Dia mengatakan alat yang mereka gunakan itu sangat membantu dalam proses pencarian korban di malam hari. "Jadi tadi kita mengikuti arahnya juga bisa dilihat dengan alat bantu tersebut. Ada kodenya ada tandanya Kemudahan. kita berupaya melakukan penyelaman, jadi ikuti aja arahnya. Cukup untuk menjadi guiden (petunjuk arah) alat itu itu keberadaan dan jarak seperti itu," jelas Aprianto.

Atas berhasilnya menemukan jasad dua bocah tersebut operasi pencarian pun dinyatakan ditutup. Korban atas nama A langsung dibawa ke kediamannya. Sedangkan, R dibawa ke RSU Kabupaten Tangerang.

Rekomendasi