ERA.id - Agensi KINGDOM, GF Entertainment, minta maaf atas kontroversi sampul album mirip dengan Al Qur’an yang menghebohkan. Agansi menegaskan akan menarik 70.000 album yang sudah dipesan penggemar.
Lewat pernyataan resminya, agensi mengatakan bahwa mereka mengetahui kehebohan yang terjadi di kalangan penggemar, khususnya umat Muslim. Agensi minta maaf sekaligus menyangkan hal itu terjadi karena kurangnya pengawasan.
“Kami sangat menyayangkan kontroversi ini muncul karena kurangnya kesadaran dan pengawasan kami, dan kami mengakui kekurangan kami dalam hal ini. Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada komunitas Muslim dan siapa pun yang mungkin merasa tidak nyaman dengan situasi ini,” kata agensi, dikutip Soompi.
Lalu, kata agensi, pihaknya menyesal kontroversi ini harus terjadi. Sebab album ke-7 KINGDOM ini dijadwalkan untuk dijual secara pre-order mulai 21 September 2023.
Terkait hal ini, agensi memutuskan untuk membuang 70.000 eksemplar edisi album awal yang menuai kontroversi. Mereka akan melakukan pencetakan ulang dengan desain baru dengan waktu yang berbeda.
“Mengingat hal ini, kami telah mengambil keputusan untuk menarik kembali dan membuang seluruh 70.000 eksemplar edisi album awal dan melanjutkan dengan penerbitan ulang,” tegasnya.
“Pre-order untuk album baru KINGDOM akan dimulai kembali pada tanggal 26 pukul 11 pagi, dan perilisan resmi akan dilanjutkan sesuai jadwal semula pada tanggal 18 Oktober,” lanjutnya.
Lebih lanjut, agensi KINGDOM meminta maaf kepada seluruh pihak yang merasa kecewa sekaligus terluka atas desain album tersebut.
Sebelumnya, album terbaru KINGDOM menuai kontroversi setelah sampul albumnya dinilai mirip dengan Al Qur’an, yang merupakan kitab suci umat Muslim. Album yang diberi judul History Of Kingdom: Part VII. Jahan itu langsung menuai kritik pedas dari umat Muslim.