ERA.id - PT Kinantan Medan Indonesia selaku perusahaan yang mengelola klub PSMS Medan akhirnya resmi mengukuhkan struktur manajemen, pelatih dan 30 pemain untuk mengarungi Liga 2 Indonesia 2022/2023.
Komisaris PT Kinantan Medan Indonesia, Edy Rahmayadi mengaku awalnya sempat pesimis terhadap PSMS Medan yang berpotensi gagal tampil di Liga 2 Indonesia setelah diterpa sejumlah persoalan.
"Kita bersyukur kepada Tuhan pada hari ini kita bisa memproklamirkan, kita memastikan skuad kita, yang beberapa waktu yang lalu kita bimbang apakah skuad kesayangan kita ini bisa tampil di kanca Liga 2," kata Edy saat memberi kata sambutan pada acara launching skuad PSMS Medan, di Hotel Santika Dyandra Medan, Rabu (24/8/2022).
Menurut Gubernur Sumatera Utara (Sumut) itu, berjuang untuk membesarkan dan mengembalikan kejayaan PSMS Medan di kanca sepak bola Indonesia merupakan bentuk wujud kecintaannya terhadap Sumut.
Dia memastikan tidak ada kepetingan pribadi dalam membesarkan dan mengembalikan kejayaan klub berjuluk Ayam Kinantan kebanggaan warga Kota Medan itu.
"Saya hari ini begitu banyak kegiatan protokoler ada kegiatan di DPR, ada kegiatan-kegiatan tamu semua saya tinggalkan karena PSMS ini. Tidak ada kepentingan sama saya pribadi. Tapi karena saya mencintai Sumatera Utara ini salah satu implementasi untuk saya mencintai itu, saya harus membesarkan PSMS," tegasnya.
Edy menegaskan hanya orang yang tidak bermartabat ingin menghancurkan PSMS Medan. Menurut mantan Pangkostrad itu dirinya sudah dalam koridor yang semestinya dalam mempertahankan eksistensi PSMS Medan.
Dia menambahkan hal tersebut yang membuat PSMS Medan tetap terus bertahan sebagai klub sepak bola penuh sejarah di Indonesia dalam menghadapi sejumlah persoalan dari orang-orang tak bertanggung jawab.
"Hanya orang-orang yang tidak bermartabat lah menginginkan PSMS ini hancur, orang-orang yang tak punya harga diri, tak punya integritas, setiap tahun diterpa oleh gangguan-gangguan orang-orang yang tak bertanggung jawab. Kalau ini tak benar pasti tak ada ridho Tuhan dan pasti ini gagal tetapi kita dalam koridor yang benar Insahallah," ujarnya.
Edy bahkan mengajak seluruh elemen masyarakat Sumut khususnya Kota Medan untuk bersatu membela PSMS Medan dari gangguan-gangguan oleh segelintir orang. "Untuk itu siapapun dia yang Sumatera Utara, siapapun yang mengganggu PSMS ya turunlah untuk membela PSMS," jelasnya.
Edy kemudian menjelaskan alasan mengapa masyarakat Sumut harus bersatu membela PSMS Medan. Dia menyebut sejarah PSMS Medan perlu diluruskan dari mulai zaman perserikatan hingga lahirnya kanca sepak bola nasional.
Mantan Ketua Umum PSSI itu menerangkan sejak adanya kanca persepakbolaan nasional sebuah klub harus dikelola oleh Perseroan Terbatas atau PT.
"Itu lah yang saya katakan dia perserikatan ini tak banyak orang tahu, ada perubahan pindah dia dari sistem yaitu PT, nah PSMS mau tidak mau dia tak boleh lagi cerita perserikatan, dia sudah ikut serta di dalam PT itu," terangnya.
Atas dasar itu, Edy meminta agar masyarakat tidak lagi salah mengartikan hingga memicu persoalan terhadap PSMS Medan.