Stadion Gelap Gulita, Persiraja Batal Lawan PSMS Medan, Panpel: Kehendak Maha Kuasa

| 06 Sep 2022 08:25
Stadion Gelap Gulita, Persiraja Batal Lawan PSMS Medan, Panpel: Kehendak Maha Kuasa
Pendukung Persiraja Banda Aceh membakar di Stadion H. Dimurthala, Senin (5/9/2022) malam. (Ilham/ERA).

ERA.id - Manajemen PSMS Medan kecewa laga melawan tuan rumah Persiraja di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh, Senin (5/9/2022) malam, gagal digelar akibat padamnya lampu stadion.

"Yang pasti sikap PSMS kecewa, karena kita berharap dapat bertanding sesuai jadwal. Tentunya kita memasang target mengambil poin agar kita tetap bisa bersaing," kata Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang, yang dihubungi dari Medan, Senin malam.

Berdasarkan informasi, kata dia, tidak hidupnya lampu stadion karena kehabisan bahan bakar untuk genset. "Ini benar-benar saya menilai ketidaksiapan dari tuan rumah menyelenggarakan pertandingan. Karena alasannya mati lampu disebabkan habisnya minyak atau solar," katanya.

"Jadi sudah kita sampaikan, sesuai dengan regulasi 2x30 menit kita tunggu, tidak juga dapat hidup (lampu), maka wasit memutuskan dibatalkan. Dan kita mengajukan protes tertulis kepada komisi pertandingan dan menurut komisi pertandingan juga, ini segera satu jam setelah dibatalkan akan dilaporkan ke LIB untuk mendapat arahan selanjutnya," tambahnya.

Seyogyanya laga antara PSMS Medan melawan tuan rumah Persiraja Banda Aceh pada laga lanjutan Liga 2 Indonesia grup Barat digelar di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh, Senin (5/9/22) malam Pukul 20.30 WIB.

Namun sekitar lima menit menjelang kick-off, lampu stadion padam. Meski sudah menanti selama 2x30 menit (sesuai regulasi), lampu stadion tak kunjung menyala, sehingga pertandingan ini gagal terlaksana.

Hal itu kian ditegaskan pihak panitia pelaksana dalam sebuah pengumuman lewat pengeras suara di stadion. "Kami mohon maaf, untuk pertandingan hari ini kita coba untuk reschedule besok. Jadi untuk semua yang sudah membeli tiket, kita pastikan tidak membayar lagi," katanya.

"Mohon maaf semuanya kepada suporter kami mohon maaf sekali lagi. Karena ini semua sudah kehendak Maha Kuasa. Segala sesuatu yang sudah terjadi akan kita tanggung jawab," ucapnya lagi mengakhiri.

Setelah lewat dari 2x30 menit menanti, pemain dan official PSMS kembali ke hotel tempat mereka menginap.

Edy pergi dan suporter mengamuk

Menariknya, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi telah menyempatkan diri datang ke Aceh untuk menyaksikan langsung laga tersebut. Saat tahu stadion gelap gulita, Edy akhirnya meninggalkan stadion.

Sementara ribuan pendukung Laskar Rencong yang telah hadir di stadion, lantas meluapkan kekecewaannya dengan membakar. Api terlihat menyala pada dua sisi sudut tribun stadion.

Di tempat lain, ofisial PSMS Medan juga angkat kaki dengan keluhan. Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang mengaku kecewa. Insiden tersebut kemudian dinilai Mulyadi bentuk dari ketidaksiapan panitia pelaksana pertandingan dalam menyiapkan laga.

"Di satu sisi, kita memahami Persiraja ini persiapannya kurang. Tapi melihat kejadian yang tadi, ini benar-benar saya menilai ketidaksiapan dari tuan rumah menyelenggarakan pertandingan dengan PSMS. Karena alasannya mati lampu disebabkan habisnya minyak atau solar," kesalnya.

Rekomendasi