ERA.id - Penampilan Ketua DPR RI Puan Maharani saat bertemu masyarakat disorot, setelah terlihat cemberut saat membagi kaos di Pasar Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat.
Kini, Puan tampil beda saat mengunjungi kawasan Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (28/9/2022). Di sana, dia lebih banyak tersenyum lepas bersama warga.
Saat berkunjung, Puan disambut hangat oleh masyarakat setempat. Banyak yang meminta berswafoto bersama putri Megawati Soekarnoputri itu. Puan juga terlihat akrab berbincang hingga bergurau dengan masyarakat. Setelah itu, dia menyambangi kios-kios UMKM produk hasil laut.
Puan juga sempat menyicipi es olahan rumput laut hasil produksi UMKM setempat. Masyarakat sekitar Pantai Pandawa memang sedang bertransformasi penuh mengandalkan pariwisata dan hasil laut.
Selain itu, Puan memasukkan bibit-bibit terumbu karang yang membentuk kata ‘Puan Maharani’. Transplantasi terumbu karang ini, dilakukan secara bersama-sama dengan warga.
"Ini akan ditanam di dasar laut. Nanti saya akan diving melihat perkembangannnya setelah beberapa bulan tumbuh,” kata Puan melalui keterangan tertulis.
Puan juga berdialog dengan kelompok nelayan Pantai Pandawa. Perwakilan nelayan bernama Wayan menyampaikan aspirasi rekan-rekannya yang membutuhkan bantuan fasilitas untuk menangkap ikan di laut. “Terutama sarana prasarana alat tangkap ikan seperti perahu, mesin tempel. Itu yang belum ada di kelompok kita. Kita cold box juga belum ada,” ungkap Wayan.
Sebelumnya, Beredar video Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, membagi kaos di pasar. Ekspresinya disorot. Si penyebar video di Twitter bilang, Puan berpura-pura merakyat.
Dalam video yang dilihat ERA, Puan membagi kaos dengan cara melempar. Tak cuma itu, ekspresinya datar dan tak tersenyum. Puan juga terlihat sempat memarahi pengawalnya sambil menunjuk-nunjuk tumpuka kaos yang dipegang pengawalnya itu. Setelah itu Puan kembali membagi-bagikan kaos.
Anggapan publik yang menilai Puan tak dekat dengan warga itu langsung dibantah oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah. Dia menegaskan, mantan Menko PMK itu adalah sosok yang sangat rendah hati apalagi saat bertemu dengan masyarakat. "Eh mbak Puan itu sangat familiar, sangat humble kalau ketemu sama masyarakat," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/9).
Said menegaskan, tidak mungkin seorang tokoh yang tak dekat dengan rakyat mau turun ke bawah. Menurutnya, bukan sifat Puan tak bersikap ramah kepada rakyat seperti yang dinarasikan publik.
"Kalau mbak Puan itu tidak humble, seakan-akan mukanya mbak Puan tidak merakyat, kemudian untuk apa kira-kira mbak Puan turun ke bawah," kata Said.
"Kita ini kalau mau berpikir sehat, apa iya turun ke masyarakat tiba-tiba marah-marah, muka ditekuk, apa iya? Kan sia-sia turun. dan itu bukan tipikal mbak Puan," imbuhnya.
Said menjelaskan, raut wajah cemberut Puan itu lantaran sedang memarahi pengawal pribadinya (walpri) yang ikut-ikutan memegang kaos. Padahal, walpri hanya bertugas untuk menjaga keamanan Puan.
Walpri, kata Said, tidak boleh ikut-ikutan memegang apalagi sampai membagi-bagiakn kaos. Sehingga, teguran Puan itu sudah tepat. "Padahal itu walpri yang diingatkan, 'eh kamu kok pegang ini, kamu gak boleh, ini jadi masalah kalau kamu yang pegang'. Hal yang bener mbak menyampaikan itu," kata Said.