Perumda PPJ Kota Bogor Buka Pendaftaran PKL Agar Bisa Berjualan di Pasar

ERA.id - Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) Kota Bogor mengaku membuka pendaftaran bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk masuk ke pasar tradisional yang ada di seluruh Kota Bogor. 

Ajakan ini disampaikan menyusul Kota Bogor menargetkan bebas PKL pada tahun 2024 mendatang. Hal itu seperti disampaikan Dirut Perumda PPJ Kota Bogor, Muzakkir. 

"Jadi, PKL dimana pun itu kami himbau, yang mau masuk ke dalam pasar silakan daftar. Kalau mau daftar sekarang, sebelum dibangun pasar, masih memungkinkan kami berikan tempat di pasar," kata Muzakkir

"Tetapi, kalau pasar sudah jadi, dan nantinya mereka baru mendaftar, kami sudah tidak ada tempat, silakan jualan di tempat lain," ujar Muzakkir

Menurut Muzakkir, sedikitnya ada sekitar lima pasar tradisional yang akan dibangun di Kota Bogor. Ditargetkan, kelima pasar ini akan selesai pada pertengahan 2024 mendatang. 

Diantaranya, Pasar Jambu, Pasar Sukasari, Pasar Merdeka, Pasar Pamoyanan serta Pasar Cumpok. 

"Yang pasti Kota Bogor tidak memfasilitasi lagi tempat buat penampungan PKL (setelah kelima pasar selesai dibangun), karena semuanya nanti harus berjualan di dalam pasar,"

"Dan ini yang harus teredukasikan ke mereka (para PKL), jangan sampai nanti ribut lagi pemerintah tidak menyiapkan tempat, sementara dari tahun 2020 kami sudah menyuruh mereka masuk ke dalam pasar," ujarnya. 

Diyakini Muzakkir, bahwa permintaan PKL untuk masuk ke pasar tradisional ini berlaku untuk semua pedagang yang di Kota Bogor. Akan tetapi, untuk pedagang yang menjadi prioritas pihaknya, hanya PKL yang berdomisili atau memiliki KTP Kota Bogor. 

"Kami sementara hanya menampung PKL KTP Kota Bogor. Tapi apakah yang KTP luar kita prioritaskan, ya selama masih ada slot kenapa enggak. Tapi balik lagi, prioritas pertama kami ini yang Kota Bogor, kalau misalkan masih ada slot silahkan," ujarnya.

"Atau bisa jadi kami mencari lahan lagi, kalau dapat kita bangun pasar untuk bisa menampung, yang pasti mereka juga harus mengikuti aturan yang ada di Kota Bogor," ucapnya.

Disinggung mengenai jumlah PKL ber-KTP Kota Bogor yang diprioritaskan masuk ke pasar, diungkapkan Muzakkir bahwa ada sebanyak 692 pedagang yang terdata di pihaknya. Data ini merupakan jumlah PKL yang dicatat pihaknya sejak 2019 lalu, saat awal dilantik menjadi direksi. 

"Nah, jadi kalau data mana yang dipakai, kalau kami sampai sekarang rujukannya data tahun 2019. Insya Allah yang ber-KTP Kota Bogor data yang ada di kami bisa menampung di semua pasar," ucapnya. 

"Jadi nanti tinggal pilihan, PKL yang deket dengan pasar mana, kami dorong masuk ke pasar terdekat," tandasnya.