Anies Belum Bahas Siapa Pendampingnya di Pilpres walau Nama Sandi hingga Khofifah Menggema

| 07 Mar 2023 11:40
Anies Belum Bahas Siapa Pendampingnya di Pilpres walau Nama Sandi hingga Khofifah Menggema
Anies di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).

ERA.id - Juru bicara calon presiden Anies Baswedan, Handri Satrio mengatakan bahwa Anies belum membahas soal siapa sosok yang bisa mendampinginya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sejauh ini banyak beredar nama-nama potensial untuk dijadikan cawapres Anies, misalnya dari internal Koalisi Perubahan ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman, hingga Ketua DPP PKS Ahmad Heriyanto.

Sementara tokoh di luar Koalisi Perubahan ada nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hingga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Manparekraf) Sandiaga Uno.

"Yang beredar kan ada beberapa nama. Kalau dalam Koalisi Perubahan ada AHY, Aher, Sohibul Iman. Terus kepala-kepala daerah ada Bu Khofifah dan Ridwan Kamil, tapi belum pernah ada yang dibahas," kata Hendri kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Menurutnya, sejauh ini Anies hanya sebatas menyampaikan lima kriteria yang nantinya akan dipilih sebagai calon wakil presiden. Pertama, membantu kemenangan. Lalu memperkuat koalisi, dan dapat membantu di pemerintahan mendatang. Selain itu, calon yang akan dipilih nanti harus setia pada garis perubahan dan memiliki kecocokan dengan Anies.

"Jadi yang disampaikan Mas Anies baru kriteria, belum bicara nama," ucap Hendri.

Dia mengingatkan, seluruh pihak sepakat menyerahkan keputusan memilih calon wakil presiden diberikan langsung kepada Anies selaku calon presiden yang diusung. "Kalau untuk wakil, cawapres, itu kan diserahkan ke Mas Anies," kata Hendri.

Diketahui, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipastikan mengantongi tiket capres di Pilpres 2024. Sebab sudah resmi diusung oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Tiga partai politik itu nantinya akan segera meneken kerja sama politik dengan membentuk Koalisi Perubahan. Ketiganya juga sudah memenuhi syarat pencalonan presiden atau presidential threshold 20 persen.

Rekomendasi