Tak Larang Bakal Capres Blusukan, Ketua KPU: Mau Silaturahmi dengan Siapa Saja Boleh

| 28 Jun 2023 20:35
Tak Larang Bakal Capres Blusukan, Ketua KPU: Mau Silaturahmi dengan Siapa Saja Boleh
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari. (ANTARA/Tri Meilani Ameliya)

ERA.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tak melarang tokoh-tokoh yang dicalonkan partai politik sebagai presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mulai turun ke lapangan hingga blusukan ke masyarakat.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan, tokoh-tokoh tersebut belum ditetapkan oleh pihaknya sebagai bakal calon presiden (bacapres). Sehingga sosialisasi yang dilakukan tak dianggap kampanye.

"Yang namanya bakal calon presiden, calon presiden itu belum ada. Pendaftarannya masih Oktober 2023, jadi orang-orang ini belum siapa-siapa buat KPU," kata Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (28/6/2023).

Menurutnya, apa yang dilakukan Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan di sejumlah daerah tak bisa disebut kampanye. Sebab, KPU RI belum menetapkan mereka secara resmi sebagai bacapres maupun capres.

"Yang bersangkutan belum siapa-siapa, bagaimana kita mau mengatur. Calon saja belum bisa, bagaimana bisa disebut kampanye," kata Hasyim.

Oleh karena itu, dia tak melarang jika Ganjar maupun Anies atau tokoh lainnya blusukan hingga menggelar sosialisasi di tengah masyarakat, meskipun menggunakan atribut partai politik.

Menurutnya, selama belum ada ketetapan status dari KPU RI, para tokoh tersebut dibebaskan bertemu dengan siapa saja.

"Orang mau silaturahmi dengan siapa saja boleh," kata Hasyim.

Sebelumnya, aksi bacapres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo blusukan ke kawasan Pasar Warakas dan Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (24/6) mendapat respons negatif dari warganet.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menghubungi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi untuk menyampaikan keluhan dari salah satu pedagang pasar.

Aksi Ganjar yang langsung menelepon Heru Budi itu dinilai tak elok mengingat statusnya masih sebagai Gubernur Jawa Tengah. Selain itu, aksi blusukannya dikaitan dengan kampanye terselubung.

Rekomendasi