ERA.id - Delegasi Geopark Rinjani NTB dalam acara Konferensi Internasional Global Geopark Network ke-10, selamat dari musibah gempa bumi dahsyat yang terjadi di Marrakesh, Maroko pada, Jumat (8/9) lalu.
“Tepat pukul 23.11 waktu setempat saat saya baru mulai tertidur sekitar 5 menit, gempa membuat saya terloncat dari tempat tidur dan berusaha mencari tempat yang aman di dalam kamar hotel,” kata Mohamad Farid Zaini, General Manager Badan Pengelola Geopark Rinjani melalui siaran persnya yang diterima ANTARA, Minggu.
Disebutkan, Hotel Zalakh Kasbah yang dihuninya menjadi tempat penginapan sebagian besar delegasi Indonesia.
Farid kemudian menjelaskan sebagian tembok dan tiang retak-retak serta banyak plafon yang berjatuhan. Berbagai ornamen dan benda-benda pajangan di hotel berjatuhan seperti guci, vas dan ornamen lainnya.
Lebih dari 1.500 orang peserta Konferensi Internasional Global Global Network ke-10 di Marrakesh merasakan guncangan yang dahsyat dari gempa magnitudo 6,8 yang berpusat 58 km ke arah selatan dari Kota Marrakesh.
Kedalaman pusat gempa yang dangkal, yakni 18 kilometer membuat efek gempa menjadi sangat terasa dan mampu meluluhlantakkan desa-desa di sekitar Pegunungan Atlas yang masuk ke dalam kawasan Geopark Global UNESCO M’Goun, Maroko.
Ambulans didatangkan ke hotel untuk mengevakuasi satu orang tamu hotel dari Maroko yang terjatuh saat mencoba menyelamatkan diri saat gempa terjadi. Beberapa tamu hotel lainnya ada yang terluka ringan, salah satunya adalah peserta konferensi dari Indonesia yaitu Annyta, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung yang merupakan Sekretaris Badan Pengelola Geopark Global UNESCO Belitong.
“Saat saya berlari keluar kamar tanpa memakai alas kaki, saya berusaha menghindar dari guci yang terjatuh dan terpeleset sehingga menyebabkan lutut saya lecet-lecet dan terluka,” ujar Annyta menjelaskan.
Saat berita ini ditulis pada hari Minggu, 10 September 2023 pukul 10.53 pagi waktu Maroko, korban jiwa yang dilaporkan meninggal telah mencapai 2,012 orang.
Dalam wawancaranya dengan Aljazeera, Wakil Wali Kota Marrakesh, Mohamad al-Edressi, mengatakan pihak berwenang langsung bergerak setelah gempa pada Jumat malam itu.
“Ada banyak kerugian material di Kota Tua Marrakesh, jadi di pagi hari kami bekerja untuk mencoba melihat tempat mana yang akan diambil untuk penduduk yang terkena dampak di area Kota Tua,” ujarnya.
Main venue Konferensi Internasional Global Geopark Network ke-10 diadakan di Complexe Culturel et Administratif des Habous yang berada di luar Medina atau Kota Tua Marrakesh. Tampak berbagai bagian dari bagian bangunan kebudayaan milik pemerintah Marrakesh ini juga tidak luput dari kerusakan.
Farid menjelaskan seluruh peserta konferensi dilarang memasuki gedung konferensi dan diarahkan untuk berkumpul di tenda besar yang telah disiapkan, yang relatif lebih aman jika terjadi gempa susulan atau berada di dalam gedung konferensi.
Setelah melakukan rapat selama 1 jam, Dewan Council Global Geopark Network mengumumkan beberapa hal terkait kelanjutan dari konferensi ini, yaitu diantaranya, Seluruh kegiatan pada hari terakhir konferensi di pindahkan ke tenda.
Sisa kegiatan berupa workshop 9 tematik pada tanggal 9 September 2023 dibatalkan. Beberapa pembicara sesi workshop termasuk GM BP Geopark Rinjani sekaligus Ketua Umum Jaringan Geopark Indonesia, Mohamad Farid Zaini yang sedianya akan presentasi pada pukul 11.30 juga batal dilaksanakan.
Closing ceremony dilaksanakan pada sore hari jam 16.30 dengan mengambil tempat di tenda besar dengan beberapa penyesuaian pada beberapa agenda penting seperti pemberian sertifikat keanggotaan Global Geopark Network dan penghargaan lainnya.
Musik dan pertunjukan budaya ditiadakan untuk menghargai korban gempa bumi. Maroko sendiri menetapkan waktu berkabung selama 3 hari untuk mengenang korban gempa bumi.
Kegiatan gala dinner juga diubah konsepnya menjadi family dinner. Acara kesenian dan pertunjukan budaya ditiadakan.
Panitia konferensi memberikan kesempatan kepada seluruh peserta untuk dapat memberikan donor darah dan donasi uang untuk diberikan kepada korban gempa bumi.
Dalam berbagai kesempatan, Dewan Council GGN menyampaikan berbagai hal terkait keprihatinannya atas bencana gempa bumi yang terjadi di Maroko.
Berbagai solidaritas juga ditunjukkan oleh seluruh peserta konferensi dan berharap semoga seluruh rakyat Maroko dan khususnya warga yang terdampak dapat diberikan kekuatan dan pertolongan untuk bisa kembali pulih dan beraktivitas seperti sedia kala.