Pendukung Batal Gelar Aksi di MK, TKN Prabowo-Gibran: Terima Kasih dan Tetap Sabar

| 19 Apr 2024 20:55
Pendukung Batal Gelar Aksi di MK, TKN Prabowo-Gibran: Terima Kasih dan Tetap Sabar
TKN Prabowo-Gibran pastikan tak ada pendukung yang gelar aksi di MK hari ini. (Era.id/Sachril Agustin)

ERA.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi para pendukung dan pemilih yang mengikuti imbauan untuk tidak menggelar aksi massa di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari ini. 

Awalnya, ratusan pendukung Prabowo-Gibran berniat menggelar aksi damai di depan Gedung MK pada Jumat (19/4). Aksi itu untuk melawan narasi kecurangan yang dituduhkan oleh kubu pasangan calon nomor urut satu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun pasangan calon nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pendukung para pemilih Prabowo-Gibran yang telah mengikuti imbauan dari Pak Prabowo Subianto pada hari ini untuk tidak melakukan aksi damai di depan gedung MK," ujar Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad di Sekber Prabowo-Gibran, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (19/4/2024).

Dia menambahkan, para pendukung Prabowo-Gibran yang dari luar kota dan sudah terlanjur datang ke Jakarta untuk mengikuti aksi massa di depan Gedung MK juga patuh pada imbauan dari TKN.

TKN Prabowo-Gibran memastikan, tidak ada satupun pendukung yang melanggar imbuan untuk tidak menggelar aksi massa di depan Gedung MK.

"Walaupun ada beberapa yang kemudian terlanjur datang karena sudah dari luar kota, Alhamdulillah, Satgas TKN bisa mengimbau untuk segera kembali dan  tidak ada kumpul-kumpul dan penumpukan di depan Mahkamah Konstitusi untuk yang terlanjur datang," kata Dasco.

Para pendukung juga diminta untuk tetap bersabar meskipun Prabowo-Gibran kerap dituding melakukan kecurangan demi memenangkan Pilpres 2024.

"Dengan berbagai alasan dari para pendukung dan pemilih yang merasa tidak puas atas tuduhan-tuduhan perilaku curang memilih karena bansos dan lain-lain tetapi oleh Pak Prabowo diminta untuk tetap bersabar dan Alhamdulillah bahwa pada hari ini kita lihat para pendukung dan pemilih Prabowo-Gibran mengikuti untuk tidak mengikuti aksi di depan Mahkamah Konstitusi," kata wakil ketua DPR RI itu.

Sebelumnya, Calon presiden (capres) Prabowo Subianto meminta pendukungnya untuk tidak menggelar aksi di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat (Jakpus), pada Jumat (19/4) hari ini.

"Saudara-saudara sekalian, saya Prabowo Subianto meminta dengan sungguh-sungguh kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya 96,2 juta rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Prabowo-Gibran untuk tidak melakukan aksi apapun di depan gedung Mahkamah Konstitusi ataupun di tempat-tempat lain apalagi di jalanan," kata Prabowo dari keterangan video yang diterima wartawan, Kamis (18/4) malam.

Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku paham jika pendukungnya terganggu dan ingin bereaksi usai pasangan calon (paslon) nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kerap dituduh curang dalam Pemilu 2024. Namun, Prabowo meminta para pendukungnya untuk menahan diri demi terjaganya kesejukan demokrasi di Indonesia.

Dia lalu menyebut kerukunan antarmasyarakat harus terus dijaga. Pun dengan sikap cinta tanah air Indonesia.

"Hal ini tidak berarti bahwa kita lemah, tidak. Justru orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan perasannya, pihak yang kuat adalah pihak yang bisa menahan diri. Pihak yang kuat adalah pihak yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan golongan atau pribadi," ucapnya.

Menteri Pertahanan itu juga menyinggung soal tudingan kecurangan yang dilakukannya untuk memenangkan Pilpres 2024, dengan memanfaatkan program bantuan sosial (bansos) hingga pengerahan aparat negara.

Menurutnya, tudingan yang dialamatkan kepadanya dan Gibran sangat kejam dan tidak mendasar. 

"Kami memahami, bahwa tuduhan yang sangat kejam yang ditujukan kepada pasangan Prabowo-Gibran dalam memenangkan kontestasi demokratis ini di mana kami dituduh menggunakan cara-cara yang curang dengan menggunakan bansos (bantuan sosial), maupun aparat penegak hukum. Kita sadari bersama bahwa itu adalah tuduhan yang tidak mendasar," kata Prabowo.

Rekomendasi