ERA.id - Beredar isu pembentukan koalisi 4+1 untuk kerja sama di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Koalisi itu disebut meneruskan romantisme Pilpres 2024.
Lalu apa yang dimaksud Koalisi 4+1? Koalisi itu disebut berisikan empat partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), diantaranya yaitu Gerindra, Golkar, Demokrat dan PAN. Sedangan 'plus satu' itu merujuk pada sosok Presiden Joko Widodo.
Menanggapi isu tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, Presiden Jokowi memang merupakan bagian dari KIM.
"Kalau Pak Jokowi kan itungannya dalam Koalisi Indonesia Maju. Beliau kan memang bagian dari KIM, menurut saya secara substansi karena pemikiran-pemikiran beliau lah yang akan dilanjutkan oleh KIM," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
"Konteksnya begitu. Jadi tidak dihitung sebagai partai sendiri Pak Jokowi. Karena kami ini ingin melanjutkan legasi beliau, legasi-legasi Pak Jokowi," imbuhnya.
Kabarnya, Koalisi 4+1 ini tak membindik memenangkan seluruh pilkada 2024. Melaikan hanya di tiga daerah yaitu Jakarta, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara.
"Jadi gini, ya kita sebisa mungkin mendorong keselarasan antara kepala-kepala daerah dengan kepemimpinan nasional. Jadi, bagusnya begitu," kata Habiburokhman.
Dia menambahkan, tidak ada yang salah dengan adanya Koalisi 4+1. Terlebih, KIM terbukti mampu memenangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Wakil ketua Komisi III DPR itu bahkan mengusulkan sebisa mungkin partai di luar KIM untuk bergabung. Dengan begitu, perjalanan pemerintahan akan lebih baik.
"bagusnya begitu. Koalisi indonesia maju kan sudah bagus, kemarin menang, kalau boleh kita berkoalisi lagi di tambah, jangan plus 1, kalau bisa plus nya banyak," pungkasnya.