Survei: Ganjar Pranowo 'Meroket' untuk Bursa Capres 2024

| 21 Jul 2020 14:44
Survei: Ganjar Pranowo 'Meroket' untuk Bursa Capres 2024
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Anto/ era.id)

ERA.id - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo semakin 'meroket' dalam survei elektabilitas calon presiden di tengah pandemi COVID-19. Hasil survei Indikator menunjukkan Ganjar Pranowo menduduki posisi tertinggi dalam survei elektabilitas calon presiden dengan angka 16,2 persen pada Juli 2020. Angka tersebut naik dari 11,8 persen pada bulan Mei 2020.

Posisi kedua diraih Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15 persen. Elektabilitas Anies itu naik dari 10,4 persen pada bulan Mei 2020. Di posisi ketiga ada nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Meski elektabilitas Prabowo pada bulan Juli turun menjadi 13,5 persen dari 14,1 persen pada Mei 2020.

"Meski Pak Ganjar di peringkat pertama itu tidak secara absolut di peringkat pertama, tidak beda secara signifikan dengan Anies Baswedan dan Prabowo," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam webiner Indikator, Selasa (21/7/2020).

Posisi berikutnya, nama mantan calon wakil presiden 2019 Sandiaga Uno masuk dengan elektabilitas 9,2 persen. Elektabilitas naik dari 6 persen pada Mei 2020. Selanjutnya, ditempati Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan elektabilitas 8,6 persen. Naik dari 7,7 persen pada Mei 2020.

Baca juga: Robot RAMA, Pembantu Tenaga Kesehatan Layani Pasien COVID-19

Pada urutan keenam, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mampu bertahan dengan elektabilitas 6,8 persen. Naik cukup tinggi dari 4,8 persen dari Mei 2020.

Di bawahnya ada nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan elektabilitas 3,6 persen. Elektabilitas Khofifah ini turun dari 4,3 persen pada Mei 2020.

Nama-nama lainnya yang muncul adalah Puan Maharani (2 persen), Gatot Nurmantyo (1,4 persen), Tito Karnavian (1,3 persen), Erick Thohir (1 persen), Mahfud MD (0,8 persen), Airlangga Hartarto (0,3 persen), Budi Gunawan (0,2 persen), dan Muhaimin Iskandar (0,2 persen).

Dibandingkan pada survei Mei 2020, survei kali ini jumlah responden yang tidak menjawab menurun dari 32,3 persen menjadi 19,9 persen. Survei dilakukan pada 13-16 Juli 2020 terhadap 1.200 responden melalui sambungan telepon. Metode survei yakni simple random sampling dengan margin of error sekitar ±2.9 persen. Tingkat kepercayaan yakni 95 persen.

Rekomendasi