ERA.id - Sejumlah tokoh terkenal akan mendeklarasikan gerakan bernama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Mereka diantaranya ada mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu, akademisi Rocky Gerung, dan pakar hukum tata negara Refly Harun.
"Deklarasinya direncanakan Insya Allah kira-kira sekitar proklamasi kemerdekaan, mungkin bukan tanggal 17 Agustusnya, bisa sebelumnya, bisa sesudahnya, nanti kita lihat saja ya," kata Refly dikutip dari akun youtube Refly Harun, Senin (3/8/2020).
Ia mengatakan bila pemerintah berkomitmen terhadap tugas konstitusionalnya untuk melindungi, menyejahterakan, dan mencerdaskan masyarakatnya, maka mereka tak perlu lagi ribut turun ke jalan atau mengkritik pemerintah. Meskipun, pemerintah dianggap tetap butuh kritik meski sudah berprestasi.
"Karena tidak ada kerja manusia sempurna 100 persen. Apalagi kalau dia tidak berprestasi atau dalam kondisi yang terus menerus terpuruk," kata Refly.
Refly menegaskan siapapun boleh mengkritik pemerintah dengan keras. Tapi harus dengan jalan konstitusional. Termasuk bicara soal pemakzulan.
"Ngomong tentang impeachment, enggak apa-apa, karena kita tahu mengganti presiden itu dalam kondisi normal ketatanegaraan dua saja. Satu melalui pemilu, dua melalui impeachment," kata Refly.
Ia menilai bila pemeritah belum mampu menjalankan tugasnya maka akan muncul partisipasi masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, ia menjelaskan kalau pemerintah dianggap abai atau belum mampu maka masyarakat tak boleh dihalangi untuk berpartisipasi dengan caranya sendiri.
"Ada partisipasi soft langsung dengan misalnya ikut bagi-bagi sembako, tapi ada juga jalur yang kritis. Mengkritisi tiap kebijakan pemerintah di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan hukum, sama sahnya," kata Refly.