Amien Rais Kritik 370 Rangkap Jabatan di BUMN dan Keserakahan 'Super Minister'

| 17 Aug 2020 09:14
Amien Rais Kritik 370 Rangkap Jabatan di BUMN dan Keserakahan 'Super Minister'
Amien Rais (Dok. Youtube Amien Rais Official)

ERA.id - Politisi senior PAN, Amien Rais menyebutkan kini masyarakat dikejutkan dengan temuan adanya sekitar 370 rangkap jabatan di berbagai BUMN. Rangkap jabatan ini diduduki oknum-oknum dari kalangan birokrasi, kepolisian, dan tentara.

"Masalahnya bukan sekadar pemborosan uang negara karena pejabat rangkap jabatan itu, bergaji tinggi. Tapi yang lebih parah lagi, mereka tanpa merasa salah sama sekali menandai uang dari negara secara tidak sah," kata Amien yang juga ayah dari Mumtaz Raiz, dalam tayangan YouTube Amien Rais Official, Senin (17/8/2020).

Ia menambahkan pemerintah justru memberi payung kekuasaan. Ia mempertanyakan kenapa Presiden Jokowi membiarkan para pejabat yang 'defisit moral' terus berjalan santai merugikan keuangan negara secara besar-besaran.

"Karena mereka dianggap membantu stabilitas politik rezim," kata Amien.

Ia melanjutkan rekrutmen para pejabat tersebut tentu dilakukan oleh tim kecil yang bertanggungjawab pada Jokowi. Sehingga sebenarnya Jokowi sudah menjadi kolaborator paling penting dalam skandal rangkap jabatan.

"Sekalipun demikian, ratusan perangkapan jabatan itu bukan apa-apa bila dibandingkan dengan keserakahan seorang super minister yang sering ada di bawah tanah ngurusi pertambangan, kadang ada di hutan ngurusi kehutanan, kadang ada di maritim, kelautan," kata Amien.

Ia menyebutkan super minister tersebut memiliki 16 perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, perkebunan, kehutanan, power plants dan lainnya. Persoalannya rakyat Indonesia sudah dididik sejak muda untuk 'nrimo' atau jangan mengeluh dan ribut, maka super minister tersebut nampak tenang saja.

"Siapa yang mengalah, tidak suka konfrontasi, tidak suka ribut-ribut akan mendapat akhir kehidupan yang terhormat dan mulia, itu kata ajaran sebagian pendahulu kita," kata Luhut.

Menurutnya, mental yang cenderung menyukai kekalahan dan mengalah sesungguhnya ikut bertanggungjawab terhadap maraknya oligarki di Indonesia. Ciri oligarki, di antaranya tamak dan serakah.

"Kalau kebanyakan rakyat masih miskin, lemah dan agak bodoh di mata mereka, itu semua karena salah rakyat sendiri, mengapa mereka terlahir dari keluarga yang tak berpunya sehingga mereka dihinggapi penyakit suka kalah, tentu memang takdir seperti itu, so what, kata mereka," kata Amien.

Siapa maksudnya super minister itu?

Rekomendasi