Pemkot Bantah Ada ASN yang Jadi Timses Pilkada Surabaya

| 10 Oct 2020 19:24
Pemkot Bantah Ada ASN yang Jadi Timses Pilkada Surabaya
Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara

ERA.id - Beredar kabar kencang di Surabaya. Sejumlah nama-nama ASN Pemkot Surabaya kabarnya menjadi tim sukses salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilwali Surabaya 2020.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya langsung bereaksi. Mereka memastikan, nama-nama ASN yang beredar di  WhatsApp itu tidak benar. Isu itu diduga sengaja dibuat oleh orang tak bertanggung jawab.

"Intinya nama-nama ASN pemkot yang disebut menjadi tim sukses salah satu paslon dalam Pilkada Surabaya yang beredar di whatsapp itu hoax atau tidak benar," kata Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara seperti kami kutip dari laman resmi Pemkot Surabaya, Sabtu (10/10/2020).

Febri bilang, ASN harus netral dan tidak boleh terlibat dalam politik praktis dalam kontestasi Pilkada. Hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil, serta Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

"Pengaturan tentang netralitas ASN sangat jelas dan tegas serta rinci. Setiap ASN dilarang memberi dukungan atau melakukan kegiatan yang mengarah pada politik praktis pada kontestasi Pilkada, Pileg, maupun Pilpres,” kata dia.

ASN juga dituntut untuk tetap profesional dan tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun serta tidak memihak kepada kepentingan siapapun. Febriadhitya menjelaskan, bagi ASN yang melakukan pelanggaran kode etik dan kode perilaku, maka dia dapat dikenakan sanksi disiplin. Sanksi tersebut mulai kategori ringan, sedang, sampai berat.

“ASN juga wajib menghindari konflik kepentingan pribadi, kelompok ataupun golongan dan dilarang melakukan perbuatan yang mengarah pada keberpihakan salah satu paslon atau perbuatan yang mengindikasikan terlibat dalam politik praktis/berafiliasi dengan partai politik,” terangnya.

Febriadhitya berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya informasi yang belum tentu kebenarannya atau hoax. Sebab, Pemkot Surabaya fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat dan menjaga iklim kondusif.

"Saya harap masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di WhatsApp tersebut. Apalagi kalau sumbernya tidak jelas,” pungkas dia.

Rekomendasi