ERA.id - Kepulangan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Indonesia, Kamis (10/11/2020) disambut ribuan massa yang memadati kawasan Petamburan, Jakarta Barat. Diiringi pekikan takbir dan lantutan selawat, Rizieq disambut dengan meriah.
Rizieq yang menumpangi sebuah mobil berwarna hitam lantas menyapa para pendukungnya. Dia juga menyempatkan diri berorasi dan berdoa bersama dengan ribuan pendukungnya. Salah satu doanya adalah mengharapkan COVID-19 segera hilang dari Indonesia.
"Dengan umat berjuta yang berkumpul saat ini, dari Bandara (Soekarno-Hatta) sampai ke Petamburan, Insya Allah dengan saudara bisa mengetuk pintu rahmat Allah, agar Allah segera mengangkat wabah korona dan jadikan Indonesia berkah," ujar Rizieq di kawasan Petamburan, Selasa (10/11/2020) yang disambut dengan ucapan amin dari ribuan massa.
Massa menyambut Rizieq Shihab (Gabriella/ Era.id)
Meski mendoakan agar wabah COVID-19 segera berlalu, namun berdasarkan pantauan Era.id, ribuan massa yang berkumpul jauh dari tertib protokol kesehatan.
Massa yang datang tidak menerapkan jaga jarak. Meskipun tak semua, namun banyak yang terpantau tak menggunakan masker. Bahkan, banyak ibu-ibu yang membawa anak berusia balita hingga orang tua yang masuk kelompok rentan juga ikut berdesak-desakan di tengah kerumunan massa.
Rizieq Tak Mau Isolasi Mandiri
Sebelumnya, Kuasa hukum Rizieq Shihab, Sugito Atmo menilai kliennya tak perlu melakukan isolasi mandiri setibanya di Indonesia dari Arab Saudi. Sebabnya, petinggi Front Pembela Islam (FPI) ini sudah terlebih dulu melakulan swab test sebelum berangkat dan hasilnya negatif.
Dia menjelaskan, setiap penumpang maskapai Saudi Arabia memang diwajibkan melakukan swab test termasuk Rizieq. Hal tersebut merupakan syarat agar seseorang boleh melanjutkan perjalanan. Artinya, kata Sugito, Rizieq dinyatakan bebas COVID-19.
"Kalau tidak ada masalah berarti kan tidak perlu melakukan isolasi mandiri," ujar Sugito saat dihubungi, Senin (9/11/2020).
Padahal, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Budi Hidayat mengatakan, meskipun WNI atau WNA sudah membawa hasil uji usap atau swab test PCR dari luar negeri dan dinyatakan valid oleh petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), namun tetap harus menjalani karantina selama 14 hari di kediamannya masing-masing.
"(Membawa hasil PCR negatif dari luar negeri) dan dinyatakan valid oleh petugas KKP, pada pemeriksaan dinyatakan tidak sakit dan tidak ada faktor risiko kesehatan, maka dapat melanjutkan perjalanan dan menjalani karantina mandiri di rumah atau tempat tinggalnya selama 14 hari dan menerapkan protokol kesehatan," papar Budi saat dihubungi wartawan, Jumat (6/11/2020).
Imbauan untuk melakukan protokol kesehatan ketat juga sudah disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Dia meminta agar saat kepulangan Rizieq nanti jangan sampai menimbulkan kerumunan massa yang tidak menaati protokol kesehatan.
Mengingat saat ini Indonesia masih berada di tengah pandemi COVID-19 dan terus melakukan kampanye protokol kesehatan sebagai "vaksin COVID-19" sementara. Dia mengingatkan, jangan sampai sesuatu yang awalnya bertujuan baik justru menimbulkan kemudaratan bagi banyak orang.
"Maka protokol kesehatan supaya dipauhi agar tidak saling memudaratkan. Jangan saling menyulitkan antar umat. jadi anda jaga, orang lain jaga. Silakan," kata Mahfud seperti dikutip dari akun YouTube Kemenkopolhukam RI, Kamis (5/11/2020).