Didorong Saat Liput Kedatangan Habib Rizieq, Lensa Kamera Jurnalis Ini Patah

| 11 Nov 2020 13:40
Didorong Saat Liput Kedatangan Habib Rizieq, Lensa Kamera Jurnalis Ini Patah
Kamera Dumaz Artadi yang rusak (Dok. Dumaz Artadi)

ERA.id - Seorang jurnalis foto dari media Lontar.id berkeluh saat meliput kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI). Masalahnya, lensa kameranya patah akibat didorong massa penjemput Habib Rizieq di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Hal itu ia sampaikan di Facebook lengkap dengan kronologinya, lewat akunnya bernama Dumaz Artadi. "Perusakan alat kerja saya saat peliputan kepulangan Rizieq Syihab Di Terminal 3 soekarno hatta pada selasa 10 November kemarin pada pukul 09:30 Wib saya memotret di pintu utama dengan menggunakan tangga agar gambar lebih bersih," tulisnya.

"Saat Rizieq keluar dari bandara, para pendukung yang sudah sejak pagi berdiri di depan pintu dan sulit diatur, saling mendorong dan salah seorang laskar mendorong saya dengan keras, katanya, 'kasih jalanan Habib' padahal saya sudah di pinggir, sampai akhirnya saya pun jatuh."

"Saat peliputan, saya membawa 2 kamera dan 2 lensa yang satu menggunakan lensa tele, yang satu menggunakan lensa lebar. Ketika saya didorong jatuh, kedua kamera saya pun terjatuh dari ketinggian kurang lebih 1 meter. Nahas, kamera saya dengan lensa 24-70 F2,8 patah dengan kerusakan yg lumayan damage."

"Setelah kejadian itu, laskar dan beberapa simpatisan malah menyuruh 'udah minggir aja bang' tanpa perasaan bersalah."

Bukan pertama kali

Dumaz ternyata bukan kali ini saja berurusan dengan kerusakan kamera saat meliput soal organisasi masyarakat alias ormas. Pernah, saat kerusuhan Pilpres 2019, ia juga mengalami hal serupa.

"Pengerusakan alat kerja saya oleh orang berpakaian agama bukan sekali ini saja. Ketika pilpres kerusuhan di Petamburan, lensa 70 - 200mm f2,8 saya juga penah terkena lemparan batu dari mereka, sehingga motor auto focus harus diganti."

"Sepertinya arogansi mereka harus kita lawan atau kita boikot orang-orang macam ini. Saya pergi ke sana karena tuntutan pekerjaan. Saya bukan pengangguran yang mengasong bendera di hari kerja. Jujur kalo bukan liputan, demi Allah saya males pergi ke sana," keluhnya.

Era.id pun menghubungi Dumaz. Pada Era, ia menjelaskan ciri-ciri orang yang mendorongnya saat berada di Bandara Soekarno Hatta. "Jadi penjagaanya mereka awalnya satu lapis. Terus ditambah lagi jadi dua lapis," terangnya.

"Yang dorong aku pake baret putih seragam FPI sama kacamata hitam. Di depanya ada, biasa, orang-orang pakai peci putih. Terus ada beberapa pakai baju tulisan Bang Japar nah yang pake baju Bang Japar ini yang bilang ke aku, 'udah minggir aja bang' setelah aku jatuh."

Rekomendasi