ERA.id - Beragam sikap yang membuat posisi Front Pembela Islam (FPI) dan Nahdlatul Ulama (NU) tampak berseberangan, membuat seorang kiai dari NU bernama Gus Ali Masyuhri gerah.
Di hadapan jemaahnya di Pondok Pesantren Salafiyyah Pasuruan, Jawa Timur, ia dengan tegas meminta bahwa FPI dan NU seharusnya bersatu saja dan berhenti saling berseberangan. Ia mencontohkan langkah yang diambil Jokowi-Prabowo.
Merupakan Langkah Cerdas, NU Menerima FPI...
( Gus Ali Mashuri Tulangan )
Monggo Pak Said... pic.twitter.com/YqTS7uLjtf
— _Bang Hans_ (@Bang_Has1705) December 20, 2020
Jokowi dan Prabowo adalah dua tokoh yang selama bertahun-tahun tampak berseberangan dan kerap saling serang karena kebijakan. Kini, mereka keduanya sudah akur.
"Langkah cerdas NU menerima FPI, masak PBNU tidak boleh menerima FPI," beber Gus Ali Masyhuri pada 6 November lalu, atau 4 hari sebelum Imam Besar FPI, Rizieq Shihab, kembali ke Indonesia.
Dalam ceramahnya juga, Gus Ali Masyhuri juga menyinggung para pendukung Prabowo dan Jokowi. "Pendukungnya masih saling curiga, parah."
"Kenapa tidak cerdas. Yang didukung mati-matian sudah makan bareng, kok pendukungnya (sambil bibirnya dimoncongkan)."
Uniknya, Gus Ali Masyhuri berkata seperti itu sewaktu Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj datang ke ceramahnya. "Terimalah Pak Said. Jangan sampai NU jauh dari Dzurriyah Rasul SAW," tambahnya.
Di hadapan KH Aqil Siradj, ia Gus Ali Masyhuri dengan tegas meminta bahwa pengurus PBNU setiap periode mesti ada habibnya. "Biar NU makin berkah."
"Saya dukung KH Aqil untuk menerima. Mereka adalah saudara-saudara kita seagama. Akidahnya sama, ubudiyahnya sama."
"Beda itu jangan dianggap lawan. Kadang-kadang kita semakin alim, semakin cerdas, karena diantarkan perbedaan," tandasnya.