ERA.id - Pemerintah kembali mendatangkan 10 juta dosis vaksin Sinovac asal China berupa bahan baku dan satu juta dosis vaksin setengah jadi yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (2/2/2021).
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi megatakan, kedatangan tambahan dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk menanggulangi wabah virus korona di Indonesia.
"Sejumlah vaksin kita pahami sudah tiba di Tanah Air kita sejak Desember lalu dan hari ini ada 10 juta vaksin ditambah 10 juta bahan baku vaksin ditambah 1 juta overvill dari Sinovac," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2/2021).
Oscar mengatakan, kedatangan tambahan dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk menanggulangi wabah virus korona di Indonesia. Dia menambahkan, hingga saat ini pemerintah telah memimiliki 28 juta dosis vaksin dan calon vaksin.
"Ini salah satu langkah konkret pemerintah hadir dalam rangka memastikan, dalam rangka mengendalikan kesehatan masyarakat. Hingga saat ini total vaksin yang ada di Tanah Air kita ada 28 juta jumlah vaksin dan calon vaksin yang akan kita berikan kepada masyarakat.
Oscar juga memastikan vaksin COVID-19 yang ada di Indonesia aman dan memenuhi standar izin darurat atau emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu pemberiannya pun akan dilakukan sesuai dengan skema yang sudah ada dan ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam kesempatan tersebut, Juru Bicara Vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan Kemenkes Siti Nadia Tardmizi mengatakan vaksin yang sudah jadi dan tiba pada hari ini rencananya bakal diberikan kepada penerima tahap kedua yaitu pelayan publik.
"10 juta dosis yang diterima hari ini rencananya akan digunakan untuk vaksinasi tahap kedua yaitu pelayanan publik. Memberikan perlindungan bagi 17,4 petugas pelayanan publik yang juga bekerja di daerah yang terpapar COVID-19," ungkap Nadia.
Pemerintah menargetkan melakukan vaksinasi COVID-19 kepada 181,5 juta penduduk di Indonesia. Jumlah tersebut diharapkan dapat membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap virus korona.
Vaksinasi gelombang pertama dilaksanakan Januari hingga April 2021 dengan sasaran 1,3 juta petugas kesehatan di 34 provinsi, sebanyak 17,4 juta petugas publik, dan 21,5 juta warga lanjut usia.
Vaksinasi gelombang kedua akan dilaksanakan pada April 2021 sampai Maret 2022 dengan target 63,9 juta warga di daerah dengan risiko penularan tinggi dan 77,4 juta anggota masyarakat lain dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.