ERA.id - Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang diklaim 153 WNA China masuk ke Indonesia dengan menyamar pakai baju tenaga kesehatan (nakes). Terdapat juga beberapa tentara China yang masuk dengan menyamar menggunakan baju hazmat.
Postingan itu diunggah oleh akun Facebook bernama Saifaldo Dinija ke grup INDONESIA BERSUARA pada Selasa (9/2).
"Tentara Cina Berdatangan ke Indonesia? Ada Apa??" tulis narasi pada postingan tersebut.
Video ini pun mempertanyakan integritas kantor imigrasi Indonesia perihal izin WNA yang memasuki wilayah Indonesia di masa pandemi.
Namun, setelah dilakukan penelusuran, dikutip laman turnbackhoax.id, diketahui bahwa video tersebut adalah hoaks. Unggahan ini merupakan potongan-potongan video yang digabungkan untuk membentuk sebuah klaim bahwa memang ada tentara China yang menyamar untuk masuk ke Indonesia.
Melalui pencarian gambar Google, sebuah potongan video dari unggahan tersebut mengarahkan pembaca pada artikel periksa fakta oleh turnbackhoax.id, Mei 2020 lalu. Melansir dari artikel tersebut, diketahui bahwa potongan video itu merupakan video TKA China yang akan dipulangkan ke negara asalnya menggunakan baju hazmat, masker, dan protokol kesehatan lainnya.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Palembang Nur Purwoko mengatakan bahwa terkait penggunaan pakaian hazmat oleh TKA China itu bukan merupakan bentuk kekhawatiran mereka atas wabah COVID-19 yang masih sangat marak saat itu.
Sedangkan potongan video lain dalam unggahan juga diketahui tidak ada hubungannya dengan kedatangan 153 WN China. Dalam salah satu video berita dari netTV news, diketahui bahwa potongan video itu merupakan video rombongan tenaga ahli dari Cina yang bekerja pada sebuah pabrik di Banten.
Melansir dari detiknews, Direktur PT Krakatau Engineering, Utomo Nugroho, membenarkan para TKA di dalam video itu bekerja di perusahaan tersebut. Utomo menyebutkan bahwa mereka dipekerjakan sebagai tenaga ahli yang sedang mengerjakan proyek blast furnace complex untuk peningkatan kapasitas produksi baja nasional.
Lalu, perihal izin 153 WN Cina yang datang ke Indonesia di masa pandemi Covid-19, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi akhirnya memberikan tanggapan.
Dilansir dari media Kompas.com, dirinya menjelaskan bahwa terdapat pengecualian yang tercantum dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 6 Tahun 2021 Tentang Ketentuan Perjalanan Internasional Dalam Masa Pandemi Covid-19.
Pengecualian ini meliputi WNA yang memegang visa diplomatik, visa dinas yang terkait kunjungan resmi pejabat asing setingkat menteri keatas, pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas, serta pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dan Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP).
Retno menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia langsung menelusuri terkait status 153 TKA yang sedang viral tersebut. Retno mengatakan, Pemerintah Indonesia telah mengecek apakah terdapat kelalaian dalam menerbitkan visa baru yang tidak diperkenankan.
"Kita cek ternyata tidak ada visa baru. Dan ternyata 153 TKA ini adalah mereka pemegang ITAS dan ITAP," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut Retno, sudah dikonfirmasi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. WN China yang masuk ke Indonesia pun dipastikan terpantau oleh Pemerintah Indonesia.
Jadi klaim yang menyatakan bahwa terdapat tentara China yang menyamar menggunakan baju hazmat melalui rombongan 153 WN China yang masuk ke Indonesia adalah hoaks kategori misleading content.