ERA.id - Juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman membantah pemerintah memelihara buzzer atau pendengung untuk menghadapi kritikan dari masyarakat di media sosial.
"Pemerintah tidak punya buzzer," ujar Fadjroel saat dihubungi, Jumat (12/2/2021).
Maka dari itu, Fadjroel juga mengungkapkan alasannya memblok orang di media sosial.
Menurut Fadjroel, siapa saja bisa terkena serangan buzzer di media sosial, tak terkecuali dirinya. Dia mengaku, nyaris 24 jam media sosialnya kerap mendapat serangan dari pada buzzer, namun dia tak mau menanggapinya terlalu berlebihan.
"Medsos saya juga 24 jam diserang buzzer, pakai fitur block saja ya beres," katanya.
Fadjroel menegaskan pemerintah tak pernah takut dikritik. Sebagai negara demokrasi, kritik adalah hal yang wajar dilontarkan.
"Pemerintah tidak pernah takut ktitik. Kritik itu jantung demokrasi," tegasnya.
Isu soal pemerintah memiliki buzzer kembali muncul setelah Presiden Joko Widodo ingin masyarakat untuk lebih aktif memberikan kritik kepada.
Hal tersebut oleh warganet ditanggapi negatif dengan menuding pemerintah kerap menggunakan buzzer dan UU ITE untuk membungkam kritikan.
Sebelumnya, mantan politikus Partai Demokrat Roy Suryo menyindir pemerintahan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya dekat dengan para Buzzer RP, yaitu penyuara politik yang dibayar melalui akun-akun di media sosial.
"Maka sekarang ini mau disebut apa? Kalau merunut Aliansi Mahasiswa ASLI UGM soal "BuzzerRp" tsb, Apa iya mau disebut OrBuzz = Orde BuzzerRp?" kata Roy di akun Twitternya, Kamis (11/2/2021).