Sindir Demokrat Soal Gibran, PKB: Kami Juga Lirik Raffi Ahmad dan Agnez Mo untuk Pilgub DKI 2024

| 12 Feb 2021 20:05
Sindir Demokrat Soal Gibran, PKB: Kami Juga Lirik Raffi Ahmad dan Agnez Mo untuk Pilgub DKI 2024
Raffi Ahmad dan Agnez Mo (Instagram)

ERA.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PKB, Luqman Hakim menyebut ada beberapa kader internal PKB yang disiapkan untuk Pilkada 2024. PKB juga melirik tokoh eksternal dari kalangan artis sebagai calon gubernur DKI Jakarta. 

Hal itu merespon kecurigaan Partai Demokrat yang menyebut pembatalan pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum (RUU Pemilu) karena Presiden Joko Widodo memiliki agenda untuk memajukan Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.

"Saat ini baru awal 2021, masih jauh menuju 2024. Tapi kalau dipaksa bicara Pilgub 2024, PKB sudah menyiapkan beberapa kader mumpuni," ujar Luqman kepada wartawan, Jumat (12/2/2021).

"Dari luar unsur partai, PKB juga melirik artis Rafi Ahmad dan Agnes Mo untuk ditimang sebagai cagub DKI Jakarta 2024," imbuhnya

Sedangkan nama kader internal yang disiapkan PKB. Mereka adalah Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamrizal, Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiyallah Ilyas.

Luqman mengatakan, kecurigaan Partai Demokrat atas dugaan kepentingan kekuasaan dibalik tak dilanjutkannya pembahasan RUU Pemilu itu terlalu spekulatif dan mengada-ada. 

Jika pun benar Gibran berniat maju, Luqman menilai siapa pun  memiliki hak politik yang dilindungi konstitusi. Partai koalisi, kata Luqman, tidak punya kepentingan atas itu.

"Dugaan soal kaitan penghentian revisi UU Pemilu dan Pilkada dengan kepentingan Pak Jokowi akan jadikan Gibran Gubernur DKI 2024, itu yang bisa jawab ya Pak Jokowi sendiri. Partai koalisi pemerintah tidak pada posisi kepentingan seperti itu," katanya.

Adapun alasan PKB bersikap menunda pembahasan RUU Pemilu karena pemerintah perlu konsentrasi menangani pandemi COVID-19 dan berserta dampak ekonominya. Oleh karenanya, tidka benar jika disebut partai koalisi terlibat dalam kepentingan kekuasaan seperti yang dicurigai selama ini.

"Partai-partai koalisi pemerintah yang lain tentu memahami situasi ini dan karenanya memberikan dukungan penuh agar agenda pemerintah ini berhasil cemerlang sehingga kesehatan dan ekonomi rakyat dapat dipulihkan kembali. Menurut PKB, keputusan ini sama sekali tidak ada agenda kepentingan politik personal seperti yang dispekulasikan itu," tutup Luqman.

Rekomendasi