ERA.id - Vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto, kini telah memasuki fase uji coba fase II. Bagaimana cerita awal mula pengembangan Vaksin Nusantara?
Vaksin Nusantara mulai dikembangkan September 2020 lalu atas perintah lisan Presiden Jokowi kepada Terawan Agus Putranto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Saat ini, vaknus sudah sampai tahap uji klinis fase kedua.
Pengembangan Vaksin Nusantara melibatkan peneliti dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Universitas Diponegoro Semarang dan RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.
Vaksin Nusantara diklaim aman untuk segala usia, mulai dari anak-anak (di bawah 17 tahun) sampai usia di atas 60 tahun. Selain itu vaknus juga aman untuk orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Menurut mantan Tenaga Ahli Menteri Kesehatan, Andi, pengembangan vaksin Nusantara bermula dari perintah lisan Presiden Jokowi ke Terawan saat masih menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
“Waktu itu Pak Terawan diperintah Presiden Jokowi untuk mendapatkan vaksin Covid-19 yang aman bagi anak-anak dan pasien Covid-19 yang punya penyakit penyerta,” kata Andi, dalam keterangan tertulis, Kamis (18/2/2021).
Andi memaparkan, Presiden Jokowi memberi perintah pada Agustus 2020 dan satu bulan kemudian Terawan membentuk tim untuk mengembangkan Vaksin Nusantara.
“Seperti kita tahu, saat ini vaknus sudah sampai uji klinis tahap kedua,” pungkas Andi.
Sementara itu, nisiator Vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto mengatakan, jika lolos uji klinis di semua tahapan dan mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), vaknus akan diproduksi secara masal.
“Bisa diproduksi hingga 10 juta dosis per bulan,” kata Terawan.
Mantan Menteri Kesehatan itu mengatakan, Indonesia juga harus mampu memproduksi vaksin Covid-19 sendiri. “Kita harus punya kemampuan mandiri untuk membuat vaksin yang platformnya individual," ucapnya.