Sri Mulyono Ungkap Cara SBY Singkirkan Anas Urbaningrum Saat Jadi Ketum Demokrat

| 06 Mar 2021 15:15
Sri Mulyono Ungkap Cara SBY Singkirkan Anas Urbaningrum Saat Jadi Ketum Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono (Anto/era.id)

ERA.id - Anggota Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia Sri Mulyono menilai kongres luar biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara merupakan buah hasil perbuatan  Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutnya, SBY juga pernah melakukan hal yang sama sebelumnya. "Apa yang terjadi KLB sekarang itu dimulai oleh Pak SBY sendiri," ungkap Mulyono dalam diskusi daring, Sabtu (6/3/2021).

Mulyono mengatakan, SBY pernah melakukan 'kudeta' ketika Partai Demokrat tengah dipimpin oleh Anas Ubaningrum. Dia menegaskan, upaya untuk menggulingkan Anas, saat itu, sangat terlihat jelas dilakukan oleh SBY.

Contohnya, kata Mulyono, secara mendadak SBY menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat di kediammnya, tanpa melibatkan Anas yang saat itu masih menjabat sebagai ketua umum partai.

"Ketika Anas memimpin, usaha-usaha untuk menggulingkan Anas ini jelas-jelas terbaca dan itu telanjang. Ini saya ceritakan ya. Misalnya bagaimana pada saat itu Pak SBY mengadakan Rapimnas di Cikeas tanpa mengundang Anas sebagai ketua umum. Ini kan ilegal," tegas Mulyono.

Kejadian itu, menurut Mulyono, tak hanya sekali dua kali dilakukan SBY. Usai menggelar Rapimnas di Cikeas, SBY kemudian mengadakan pertemuan dengan Forum Pendiri dan Deklalator Partai Demokrat di Sahid, Jakarta tanpa menyertakan Anas.

Dia juga mengungkapkan, bahwa SBY menintervensi kasus koruspi yang menjerat Anas. Pasalnya, surat perintah penyidikan (Sprindik) KPK atas nama Anas Urbaningrum bocor dan sampai ke kediaman SBY di Cikeas, Jawa Barat.

"Apakah ini tindakan benar? Ini juga pelanggaran hukum yang cukup berat," katanya.

Sehingga, dengan berbagai hal yang disebutnya itu, dia menilai, KLB Demokrat di Deli Serdang ini adalah ulah dari SBY sendiri. 

"Inilah benang merah yang sekarang menghasilkan KLB," tegasnya.

"Pak SBY mengajari semua itu, sehingga sekarang terjadi KLB. Seandainya Pak SBY tidak mengajari itu, maka menurut saya tidak akan ada KLB, tidak ada tindakan-tindakan ilegal-ilegal, tidak ada tindakan arogan. Pak SBY guru ilegal di dalam Demokrat. Guru arogansi di dalam Demokrat dan guru KLB, guru kudeta," pungkasnya.

Rekomendasi