Sri Mulyono Sebut Gaya SBY Mirip Era Orde Baru: 'SBY Juga Membangun Kroni'

| 06 Mar 2021 15:46
Sri Mulyono Sebut Gaya SBY Mirip Era Orde Baru: 'SBY Juga Membangun Kroni'
Susilo Bambang Yudhoyono (Dok. Instagram sb.yudhoyono)

ERA.id - Mantan Kader Demokrat Sri Mulyono menyebut perilaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sama seperti ketika era Orde Baru. Sebabnya, SBY dinilai membangun kroni untuk menguasai partai.

"Kalau dibilang kroni itu zaman pak Harto, Pak SBY ini juga membangun kroni juga sekarang ini," ujar Mulyono dalam diskusi daring, Sabtu (6/3/2021).

Mulyono mengatakan, sejak SBY menggantikan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, SBY mulai menyingkirkan kader-kader senior. Lalu menggantinya dengan orang-orang terdekatnya.

Terakhir, kata Mulyono, terbukti SBY mengkondisikan anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih secara aklamasi sebagai ketau umum Partai Demokrat. Oleh karena itu, dia menganggap kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, kemarin legal.

"Ini buah dari perilaku Pak SBY sebelumnya. Menurut saya (KLB) legal," ucapnya.

"Dalam pndangan saya, kader Demokrat kan ingin menyelamatkan partai dari dinasti dari keluarga, mosok sih partai dikuasi keluarga," kata Mulyono.

Sedangkan terkait apakah KLB tersebut sesuai AD/ART partai, Mulyono enggan menjawab. Dia hanya menegaskan, KLB yang berlangsung Jumat (5/3) kemarin hanya mencontoh tindakan SBY saat menggulingkan kepemimpinan Anas.

Dia menyebut, SBY juga menggelar KLB Partai Demokrat di Bali saat Anas terjerat kasus korupsi. Pada saat itu, SBY meminta Marzuki Alie tak ikut mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Demokrat.

"Yang jelas di Bali itu pak SBY minta tolong kepada kubu Pak Anas untuk meredam Marzuki dengan kompensasi kubunya Anas akan diakomodir," katanya.

"Seandainya Pak SBY tidak mengajari itu, maka menurut saya tidak akan ada KLB, tidak ada tindakan-tindakan ilegal-ilegal, tidak ada tindakan arogan. Pak SBY guru ilegal di dalam Demokrat. Guru arogansi di dalam Demokrat dan guru KLB, guru kudeta," pungkasnya.

Rekomendasi