ERA.id - Mantan Juru Bicara Demokrat, Ruhut Sitompul mengomentari permasalahan internal di tubuh Demokrat. Ia menyebut seharusnya Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) disiapkan untuk pilpres 2024, bukan masuk politik sejak pilkada DKI Jakarta.
"Sebenarnya dulu saya keluar (dari Demokrat) karena kaitan dengan pilgub Jakarta. Saya apapun aturan organisasi AD/ART saya sangat loyal, saya pamit dengan Pak SBY," kata Ruhut dalam tayangan Youtube Akbar Faizal Uncensored, Jumat (12/3/2021).
Saat itu ia mendukung calon yang diajukan PDIP Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam pilkada DKI Jakarta. Ia mengklaim bahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merestuinya untuk mendukung Ahok saat itu.
"Saya juga lihat Ahok itu bagus. Kita juga mungkin nanti Ahok, beliau (SBY) bilang gitu," kata Ruhut.
Saat last minute pendaftaran pilkada DKI Jakarta, ternyata AHY yang maju. Ia mengaku sedih. Sebab ia pernah 'menitipkan' AHY pada SBY.
"Pak saya mau titip adik saya, dia kira Laksamana Iskandar Sitompul, saya bilang bukan, AHY, putra Pak SBY, AHY, Ibas sudah saya anggap adik saya," katanya.
Ia bahkan mendambakan AHY suatu saat akan mendapatkan bintang. Ia juga memproyeksikan 2024, Demokrat sudah memiliki calon presiden.
"Yang di kacamata saya AHY," katanya.
Ia pun mempertanyakan SBY saat AHY maju pilkada DKI Jakarta. Saat itu salah seorang kader Demokrat menceritakan padanya bahwa SBY dan Ani Yudhoyono tak ingin AHY maju sebagai calon gubernur.
"Tapi karena parpol-parpol kawan kami, disebut PAN, PKB. Kaget saya. Waduh AHY dikorbankan. Karena saya ingat, sudah dia mendaftar, saya ketemu lagi dengan kawan-kawan, saya ngomong, berat menang, putaran pertama kalah, dan kejadian," katanya.