ERA.id - Pendiri Partai PAN dan Partai Ummat Amien Rais mengaku jelang usianya yang ke-77 tahun, dia tak memiliki ambisi apa pun di dunia politik. Hal tersebut dia sampaikan saat mengkritik situasi politik di Indonesia belakangan ini.
Amien mengatakan, kritikannya itu hanya sebatas peringatan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo agar bangsa Indonesia tidak hancur. Sebab, belakangan dia menilai pemerintah semakin kerap membungkam suara kritis masyarakat.
"Saya sudah 77 tahun April ini, saya sudah tua. Jadi saya enggak ada ingin jadi ini jadi ini, tidak. Saya tidak ingin jadi apa-apa. Kecuali ingin sebelum i close my eyes for God before i passed way, before i die saya ingin melihat negeri ini makin bagus jangan makin rusak," ujar Amien seperti dikutip dari kanal YouTube Amien Rais Official pada Senin (15/3/2021).
Amien mengatakan, sudah banyak contoh negara-negara lain yang hancur karena membungkam kritikan, misalnya seperti negara Uni Soviet hingga Yugoslavia. Mantan Ketua MPR RI ini mengaku hal yang sama terjadi dengan Indonesia.
Oleh karenanya, dia meminta masyarakat untuk bersama-sama merawat demokrasi Indonesia yang sudah terbangun sejak berpuluh-puluh tahun lamanya.
"Apa kita mau Indonesia kenangan masa lalu? Kan tidak sama sekali. Jadi ini harus dirawat betul-betul ini as long or never," tegasnya.
Amien juga meminta agar Jokowi segera memutar haluan apabila ingin meninggalkan warisan yang baik di masa pemerintahannya. Dia menegaskan, Indonesia harus menjadi bangsa yang besar dan mandiri, serta tak lagi bergantung pada kekuatan cukong atau pemodal besar.
Harapan yang sama juga dia tujukan kepada anggota DPR RI agar membuat kebijakan yang mendukung rakyat. Sebab, harapan rakyat ada di tangan para wakilnya.
"Pak Jokowi kalau anda memang mau menujukkan legacy warisan yang bagus tolong cepat putar haluan. Mandiri, mandiri, mandiri, jangan tergantung pada cukong," tegasnya.
"Tolong bapak-bapak DPR, ini nasib MPR, DPR, nasib bangsa besar ini tergantung pada anda. Kalau anda hanya yes yas yes saja hanya karena sedikit keduniawian itu untuk apa," imbuhnya.