ERA.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Bali pada Selasa (16/3) menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Presiden Jokowi berangkat ke Bali dalam rangka kunjungan kerja.
Dalam kunjungannya, Presiden okowi akan melakukan peninjauan terkait proses vaksinasi massal di dua titik yakni Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar.
Vaksinasi masal dilaporkan akan digelar di Kabupaten Gianyar, yang diperuntukan untuk pelaku industri pariwisata, pimpinan umat beragama, perwakilan budayawan, perwakilan pemuda, hingga masyarakat setempat.
Setelah itu, Presiden juga akan melakukan hal yang sama di Kota Denpasar, yang di mana vaksinasi di wilayah ini diperuntukan untuk pekerja industri pariwisata.
Pak Presiden, mohon ijin pak, sekedar saran.
Mohon berkenan untuk mencat ulang Pesawat Kepresidenan dengan nuansa Merah Putih yang dominan, dan menghapus dominasi warna biru yang slm ini melekat. Biru itu tak memiliki makna filosofis bg Indonesia.
Terimakasih pak Presiden. https://t.co/sr9YSiKAg6
— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) March 16, 2021
Sementara itu, alih-alih menanggapi kunjungan kerja Presiden Jokowi, politikus Ferdinand Hutahaean justru menyoroti warna cat Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Melalui akun Twitter pribadinya, Ferdinand memberi saran penggantian warna Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang berwarna biru.
"Mohon berkenan untuk mencat ulang Pesawat Kepresidenan dengan nuansa Merah Putih yang dominan, dan menghapus dominasi warna biru yang selama ini melekat," tulis Ferdinand melalui akun @FerdinandHaean3, Selasa (16/3).
Saran Ferdinand nampaknya kurang jelas, menurutnya warna biru tidak memiliki makna bagi Tanah Air.
"Biru itu tak memiliki makna filosofis bagi Indonesia. Terimakasih Pak Presiden," tambahnya
Pesawat Kepresidenan tersebut dibeli pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tahun 2014 lalu. Pesawat berjenis Boeing Bussiness Jet tersebut dibeli seharga Rp 840 miliar. Pesawat canggih itu dirancang dengan kelengkapan 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staf area. Interior pesawat didesain agar dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.